Wina (ANTARA) - Para anggota parlemen Austria dari Partai Kebebasan (FPO) yang pro-Rusia memboikot pidato Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang disampaikan lewat video ke majelis rendah parlemen tersebut pada Kamis.

Mereka melakukan protes dengan cara keluar dari ruang sidang dan menyebut dukungan kepada Zelenskyy sebagai pelanggaran terhadap netralitas Austria.

Dalam pidatonya, Zelenskyy mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan kemanusiaan dan sokongan Austria dalam proyek-proyek terkait, seperti pembersihan ranjau darat.

Pemerintah Austria mengatakan negaranya tidak dapat terlibat dalam konflik tersebut secara militer atau mengirimkan senjata sebagai konsekuensi dari kebijakan netralnya, meskipun telah menyatakan dukungan politiknya kepada Ukraina dalam perangnya melawan Rusia.

FPO sebelumnya telah menyatakan akan menggelar protes terhadap pidato Zelenskyy di Parlemen Austria. Anggota dewan dari partai tersebut sempat menyaksikan awal pidato Zelenskyy sebelum meninggalkan ruang sidang sebagai protes.

"Amat menyedihkan karena FPO kini adalah satu-satunya partai di parlemen yang menganggap serius netralitas abadi kita, yang berarti dukungan bagi perdamaian," kata ketua fraksi FPO di parlemen, Herbert Kickl, dalam pernyataannya pada Selasa (28/3).

Anggota dewan FPO yang keluar dari ruang sidang meletakkan plakat kecil pada masing-masing meja mereka yang berisi logo partai dan tulisan "ruang bagi netralitas" atau "ruang bagi perdamaian".

Di antara lima partai politik yang terwakili di Parlemen Austria, FPO merupakan partai terbesar ketiga di majelis rendah parlemen negara itu.

Sementara itu, beberapa jajak pendapat menunjukkan FPO sedikit memimpin di atas partai oposisi, Partai Sosial Demokrat Austria, dan Partai Rakyat Austria pimpinan Kanselir Karl Nehammer yang memerintah dalam koalisi dengan Partai Hijau yang berhaluan kiri.

Pemilu parlemen Austria berikutnya akan digelar tahun depan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Pemimpin Austria akan temui Putin di Moskow
Baca juga: Austria serukan normalisasi hubungan Uni Eropa-Rusia-Ukraina

Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023