Ini menarik karena selama ini di berbagai survei yang lain nama Cak Imin selalu di posisi bawah atau bahkan tidak muncul.
Jakarta (ANTARA) - Nama Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar masuk lima besar kandidat calon presiden berdasarkan survei Polmark Indonesia.

"Ini menarik karena selama ini di berbagai survei yang lain nama Cak Imin selalu di posisi bawah atau bahkan tidak muncul," kata Direktur Utama Polmark Indonesia Eep Saepullah Fatah saat rilis survei bertajuk Peta Kompetisi Menuju Pilpres 2024: Agregat Data 78 Survei Dapil di Jakarta, Kamis.

Hasil survei Polmark menunjukkan tingkat keterpilihan (elektabilitas) tertinggi kandidat capres masih ditempati Ganjar Pranowo 22,8 persen, disusul Prabowo Subianto 17,4 persen, dan Anies Baswedan 13,9 persen.

Menyusul kemudian Ridwan Kamil di posisi keempat dengan elektabilitas 5,2 persen dan Muhaimin dengan elektabilitas 4,8 persen.

Di bawahnya berturut-turut Sandiaga Uno 2,0 persen, Puan Maharani 1,7 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 1,7 persen, Khofifah Indar Parawansa 1,3 persen, Andika Perkasa 1,1 persen, Erick Thohir 1,0 persen, Ahmad Heriyawan 0,9 persen, Airlangga Hartarto 0,7 persen, dan Budi Gunawan 0,2 persen.

Polmark melakukan survei di 78 daerah pemilihan (dapil) se-Indonesia. Di 78 dapil ini diperebutkan 562 kursi atau 96,9 persen dari 580 kursi DPR RI 2024—2029.

Survei tersebut mulai 23 Januari hingga 19 Maret 2023 dengan menyasar 62.480 responden atau sebesar 97,8 persen dari seluruh potensi pemilih di Pemilu 2024 dengan margin error 0,4 persen.

Dilihat dari wilayah-wilayah kunci di Pulau Jawa, kata Eep, elektabilitas capres masih dinominasi oleh tiga nama pertama. Hanya saja di Jawa Timur nama Cak Imin melesat di tiga besar. Di basis PKB ini elektabilitas Cak Imin mencapai 11,5 persen, hanya tertinggal dari Ganjar Pranowo 24,0 persen dan Prabowo Subianto 14,2 persen.

Sementara itu, Anies Baswedan di peringkat keempat dengan elektabilitas 6,5 persen, disusul Khofifah Indar Parawansa 5,8 persen, Ridwan Kamil 1,9 persen, AHY 1,8 persen, Puan Maharani 1,5 persen, Ahmad Heriyawan 1,3 persen, Erick Thohir 1,1 persen, sedangkan nama lainnya masih di bawah 1 persen.

Eep mengungkapkan selain menangkap tingkat keterpilihan calon presiden, survei 78 dapil ini juga memotret isu prioritas bagi pemilih.

"Masalah kemiskinan, kenaikan harga sembako, dan korupsi menjadi tiga isu prioritas pemilih, baik di wilayah Jawa, Sumatera, maupun Kalimantan," kata Eep.

Baca juga: Survei PolMark: Ganjar pimpin elektabilitas capres 2024 di 78 dapil
Baca juga: Survei: Anies-AHY unggul dalam simulasi pasangan capres/cawapres


Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada tanggal 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023