Palembang (ANTARA News) - Sebatang pohon tumbang di jalan MP Mangkunegara, Palembang, akibat hujan lebat diserta angin kencang mengguyur kota tersebut Minggu sekitar pukul 15.30 WIB menyebabkan arus lalu lintas mengalami kemacetan panjang di jalur akses Perumnas Kenten.

Ranting dan bagian pohon tampak dibiarkan hingga Minggu malam menutup satu jalur jalan tersebut sehingga kendaraan pribadi dan truk yang melintas harus bergiliran melalui jalan di dekat pohon yang roboh itu.

Salah seorang pengemudi angkutan kota Perumnas-Ampera Syarif mengatakan, jalan MP Negara ini merupakan jalur padat jika terdapat hambatan pada salah satu ruas jalan yang memiliki dua jalur itu langsung terjadi kemacetan arus lalu lintas yang cuku panjang.

"Jangankan ada pohon tumbang yang dibiarkan menutup jalan, jika ada satu mobil saja yang berhenti di pinggir jalan karena mesinnya rusak atau pecah ban jalan ini macet parah," ujarnya.

Kemacetan arus lalu lintas tersebut seharusnya tidak perlu terjadi dan berlangsung lama, jika pihak instansi terkait atau yang berwenang cepat tanggap terhadap peristiwa yang terjadi di kota ini.

Untuk mencegah agar peristiwa pohon tumbang atau gangguan arus lalu lintas lainnya tidak menimbulkan masalah kemacetan lalu lintas serius lebih dari satu jam, diharapkan pihak berwenang menyiapkan petugas piket yang siap bergerak cepat mengatasi bencana atau peristiwa yang bisa menimbulkan masalah seperti gangguan lalu lintas ini, kata sopir angkutan kota itu.

Selain kemacetan arus lalu lintas akibat adanya pohon tumbang pada saat hujan lebat mengguyur kota setempat, beberapa ruas jalan protokol lainnya seperti jalan Bay Salim Sekip, R Sukamto persisnya di depan SPBU akses menuju mal Palembang Trade Center (PTC), dan beberapa ruas jalan lainnya juga tampak mengalami kemacetan akibat tergenang air hujan.

Sejumlah warga kota mengeluhkan kondisi arus lalu lintas yang mengalami kemacetan cukup parah pada saat akhir pekan itu.

Gangguan arus lalu lintas akibat pohon tumbang dan genangan air hujan di beberapa ruas jalan tersebut, mengganggu kenyamanan mereka yang akan menikmati waktu liburan akhir pekan berjalan ke mal untuk berbelanja atau ke beberapa tempat lainnya untuk bermain dan menikmati makanan di warung atau restoran siap saji, kata warga kesal.
(Y009/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012