Buku ini ditujukan sebagai wahana publikasi dan sosialisasi program, kebijakan, serta fasilitas pemerintah dalam kegiatan perfilman yang dilakukan pemangku kepentingan perfilman kepada masyarakat perfilman dan masyarakat yang lebih luas,
Jakarta (ANTARA) -
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI mendukung buku Wajah Perfilman Indonesia jadi naskah akademik.
 
“Pemerintah mendukung buku Wajah Perfilman Indonesia agar dikembangkan menjadi naskah akademik untuk dijadikan rencana tindak lanjut pengembangan perfilman Indonesia,” kata Kepala Kelompok Kerja (Kapokja) Apresiasi dan Literasi Film Kemendikbudristek RI, Edi Suwardi pada acara Sarasehan Wajah Film Nasional di Jakarta, Kamis.
 
Edi menambahkan, pemerintah juga mendukung proses selanjutnya untuk melakukan hal-hal yang dibutuhkan dalam mengembangkan dan mempertajam buku tersebut.
 
Edi mengatakan buku itu merupakan hasil dari Konferensi Film Nasional yang diadakan pada 6-11 Maret 2023 di Jakarta dan berisikan data terkait kebijakan pengembangan perfilman nasional. 
 
Buku tersebut juga berisi landasan teoritis dan ilmiah yang kuat serta didukung oleh pengalaman empiris dari para pelaku yang terdiri dari berbagai unsur perfilman Indonesia, tambah Edi.
 
“Buku ini ditujukan sebagai wahana publikasi dan sosialisasi program, kebijakan, serta fasilitas pemerintah dalam kegiatan perfilman yang dilakukan pemangku kepentingan perfilman kepada masyarakat perfilman dan masyarakat yang lebih luas,” kata Edi.
 
Selain itu, buku tersebut juga dimaksudkan sebagai media komunikasi antarpemangku kepentingan dalam mensinergikan program dan kegiatan perfilman Indonesia.
 
Edi mengatakan pemerintah mendukung buku Wajah Perfilman Indonesia sebagai naskah akademik dalam rangka upaya pemajuan kebudayaan sesuai UU No. 5 Tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan.
 
“Pemerintah juga berharap buku ini dapat didistribusikan kepada insan film Indonesia dari berbagai unsur seperti pengusaha, profesi, pendidikan, dan kegiatan dalam bentuk yang aksesibel atau digital” kata Edi.

Baca juga: Catatan HFN 2023: Wajah perfilman nasional kini dan masa depan
Baca juga: Nadiem Makarim optimistis perfilman Indonesia bisa berkembang

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023