"dengan meneriakkan `Allahu Akbar` dan membakar kantor polisi divisi dan tiga gereja."
Kano, Nigeria (ANTARA News) - Sekelompok orang yang diduga anggota Boko Haram membakar sejumlah gereja dan pos perbatasan di Nigeria timurlaut, Minggu, kata penduduk, dalam serangan yang menewaskan sedikitnya dua polisi.

Sekitar 50 orang bersenjata yang naik mobil dan sepeda-motor menyerang tiga gereja dan pos-pos perbatasan dengan Kamerun, dengan memberondongkan tembakan, kata penduduk, lapor AFP.

Pos keamanan yang dibakar mencakup kantor-kantor imigrasi, pabean dan polisi rahasia serta sebuah bangunan karantina di kota Gamboru Ngala, sekitar 140 kilometer dari Maiduguri, markas Boko Haram.

Hamidu Ahmad, seorang warga, mengatakan, orang-orang bersenjata itu memasuki kota "dengan meneriakkan `Allahu Akbar` dan membakar kantor polisi divisi dan tiga gereja".

"Saya melihat dua mayat dengan seragam polisi tidak jauh dari kantor polisi itu. Salah satu dari mereka tergeletak di pinggir jalan dan yang satu lagi duduk di sebuah kendaraan polisi," kata warga lain, Sani Kani.

Seorang saksi lain memberikan laporan serupa namun mengatakan, tidak jelas apakah umat berada di dalam gereja-gereja itu pada saat serangan tersebut.

Penduduk melaporkan bentrokan senjata antara penyerang dan pasukan bantuan polisi yang datang dari Maiduguri.

Polisi dan militer belum bisa dihubungi untuk diminta komentar mereka.

Gerilyawan Boko Haram sering menyerang pasukan keamanan dan gereja Kristen dalam perjuangan mereka untuk membentuk sebuah negara Islam di Nigeria.

Pada 25 November, dua bom bunuh diri menewaskan sedikitnya 11 orang di sebuah gereja di barak militer di Nigeria utara yang dilanda kekerasan Boko Haram.

Pada Oktober, serangan bom bunuh diri menewaskan delapan orang dan mencederai lebih dari 100 di sebuah gereja di daerah lain Kaduna, yang memiliki penduduk beragama Islam dan Kristen dan sering dilanda ketegangan sektarian.

Serangan bom di sebuah gereja di Kaduna pada Juni menyulut pekan kekerasan saling serang yang menewaskan sedikitnya 90 orang.

Kekerasan meningkat di Nigeria sejak serangan-serangan menewaskan puluhan orang selama perayaan Natal 2011 yang diklaim oleh kelompok muslim garis keras Boko Haram.

Kano, kota berpenduduk sekitar 10 juta orang di Nigeria utara, merupakan wilayah yang terpukul paling parah dalam kekerasan itu.

Rangkaian pemboman dan penembakan melanda Kano setelah sholat Jumat (20/1), menewaskan 185 orang, dalam serangan-serangan yang diklaim oleh Boko Haram yang ditujukan pada markas polisi dan kantor-kantor polisi lain, sebuah bangunan kepolisian dan kantor imigrasi.

Penembakan juga terjadi di sejumlah daerah kota itu, yang sejauh ini luput dari kekerasan terburuk selama beberapa bulan ini yang dituduhkan pada kelompok muslim garis keras tersebut.

Satu sumber kepolisian Nigeria mengatakan kepada AFP, Kamis (26/1), sekitar 200 orang ditangkap setelah serangan itu.

Serangan-serangan itu merupakan operasi paling mematikan oleh kelompok tersebut dan ditujukan terutama pada kantor polisi.

Boko Haram mengklaim puluhan serangan di Nigeria, termasuk pemboman bunuh diri pada Agustus di markas PBB di Abuja yang menewaskan sedikitnya 24 orang.

Serangkaian serangan bom di kota Jos, Nigeria tengah, pada Malam Natal 2010 juga diklaim oleh Boko Haram.

Boko Haram meluncurkan aksi kekerasan pada 2009 yang ditumpas secara brutal oleh militer yang menewaskan sekitar 800 orang dan menghancurkan masjid serta markas mereka di kota Maiduguri, Nigeria timurlaut.

Kelompok itu tidak aktif selama sekitar satu tahun dan kemudian muncul lagi pada 2010 dengan serangkaian pembunuhan.

Penduduk Nigeria yang berjumlah lebih dari 160 juta orang terpecah di wilayah utara yang sebagian besar Muslim dan wilayah selatan yang umumnya Kristen. (M014)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012