Harga minyak bergerak turun di perdagangan Asia pada Jumat sore.
Beijing (ANTARA) - Harga minyak bergerak turun di perdagangan Asia pada Jumat sore, karena sentimen bullish tentang permintaan China dan potensi gangguan pasokan Timur Tengah diimbangi oleh ketidakpastian atas data ekonomi AS yang akan dirilis hari ini.

Minyak mentah berjangka Brent, yang telah naik hampir 6,0 persen minggu ini, tergelincir 33 sen atau 0,42 persen, menjadi diperdagangkan di 78,94 dolar AS per barel pada pukul 06.30 GMT.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS melemah 22 sen atau 0,30 persen, menjadi diperdagangkan pada 74,15 dolar AS per barel, setelah naik sekitar 8,0 persen minggu ini.

Pasar sekarang menunggu data pengeluaran dan inflasi AS pada Jumat dan dampak yang dihasilkan pada dolar AS.

"Pasar dapat mempertahankan rebound-nya jika indeks PCE AS hari ini menawarkan sinyal positif ke pasar bahwa inflasi AS diperkirakan akan semakin dingin," kata Tina Teng, analis CMC Markets di Auckland.

"Data yang mengecewakan dapat menimbulkan kekhawatiran tentang kebijakan Fed lagi dan membatasi kenaikan baru-baru ini," katanya pula.

Harga telah naik minggu ini karena optimisme seputar pemulihan ekonomi China. Aktivitas manufaktur China naik pada Maret dengan kecepatan yang lebih lambat dibandingkan dengan ekspansi yang memecahkan rekor pada Februari, tetapi masih melebihi ekspektasi para ekonom dalam jajak pendapat Reuters.

Aktivitas industri di China telah menjadi penentu utama harga dalam beberapa pekan terakhir setelah berakhirnya pembatasan terkait virus Corona, di tengah melemahnya permintaan global.

Harga minyak berada di jalur kenaikan minggu kedua berturut-turut menyusul kegagalan bank terbesar setelah krisis keuangan 2008 yang membuat para pedagang ketakutan dan pasar yang bergolak. Kekhawatiran tentang krisis perbankan global telah mereda setelah dua bank di AS dan Eropa diselamatkan.

Harga naik lebih dari 1,0 persen pada Kamis (30/3) karena stok minyak mentah AS yang lebih rendah dan penghentian ekspor dari wilayah Kurdistan Irak, mengimbangi tekanan dari pemotongan pasokan Rusia yang lebih kecil dari perkiraan.

Produsen telah menutup atau mengurangi produksi di beberapa ladang minyak di wilayah semi-otonom Kurdistan di Irak utara menyusul penghentian pipa ekspor utara. Lebih banyak pemadaman akan terjadi.

Badan Informasi Energi AS mengatakan stok minyak mentah AS turun secara tak terduga dalam sepekan hingga 24 Maret ke level terendah dua tahun.
Baca juga: Harga minyak turun di Asia tertekan perkiraan China tumbuh moderat
Baca juga: Minyak anjlok tertekan kekhawatiran bank, kemungkinan bunga Fed naik

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023