Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini menangis saat teringat pada sebuah keluarga pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) yang tak tertolong karena buruknya kondisi tempat tinggal mereka.

Emosi Mensos Risma meluap saat meresmikan Rumah Susun Sentra Mulia Jaya Jakarta, Jumat, yang dibangun bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk PPKS agar dapat berpenghasilan dan mandiri.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden dan Bapak Menteri PU, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” kata Mensos.

Mensos Risma mengatakan keluarga tersebut ia temukan bermukim di kolong jembatan dekat kantor Kementerian Sosial dengan berbagai masalah sosial yang dialami.

Keluarga tersebut ditawarkan untuk tinggal di balai milik Kemensos, karena pada saat itu belum ada program untuk pembangunan rumah susun untuk PPKS.

Sang Ibu dari keluarga tersebut menolak untuk pindah ke balai, karena beralasan memiliki anak perempuan yang sedang sakit keras.

Rupanya anak tersebut mengidap HIV/AIDS akibat diperkosa di kolong jembatan.

“Tidak lama itu tinggal di balai, kita bawa ke rumah sakit, kondisinya berat. Akhirnya sekarang meninggal dunia. Saya bayangkan kalau anak saya tinggal di kolong jembatan,” ujar Mensos Risma.

Sehingga dengan terwujudnya program rumah susun untuk PPKS, negara hadir untuk memberikan uluran tangan pada pemerlu kesejahteraan sosial.

Rumah Susun Sentra Mulya Jaya Jakarta di Komplek RPTC Bambu Apus Jakarta Timur, untuk pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS).

Mensos Risma mengatakan rumah susun tersebut merupakan bangunan kedua yang diresmikan untuk penerima manfaat, setelah sebelumnya meresmikan Rumah Susun Sentra Terpadu Pangudi Luhur di Bekasi.

Bangunan rumah susun tersebut terdiri dari lima lantai dengan jumlah sebanyak 93 kamar. Jumlah calon penghuni rumah susun sebanyak 76 keluarga atau 259 jiwa.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Maswandi
Copyright © ANTARA 2023