Mal UKM akan kembali ramai mulai tahun 2013 dengan catatan ditata ulang terlebih dahulu,"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan menghidupkan kembali Mal Usaha Kecil Menengah (UKM) yang terletak di kawasan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Pasalnya, kondisi mal UKM tersebut saat ini sangat memprihatinkan. Gedung megah berlantai enam itu terlihat tidak terurus. Aliran listrik dan air di gedung tersebut sudah tidak berfungsi lagi. Alhasil, para pelaku UKM yang sebelumnya berjualan di mal tersebut telah lama hengkak dari gedung tersebut.

Kondisi tersebut membuat prihatin Gubernur DKI, Joko Widodo saat mengunjungi gedung mal UKM Dikatakan Jokowi, Mal UKM, Senin sore.

Ia mengatakan, Mal UKM sebenarnya terletak di kawasan strategis dan memiliki fasilitas cukup memadai. Namun, perawatan gedung kurang memadai sehingga rusak dan tidak terawat. 

"Kenapa bisa kosong, saya belum tahu. Lha wong saya datang sudah kosong kok. Ini hanya masalah bagaimana mempromosikan saja. Bagaimana meramaikan tempat ini dan membawa orang untuk berbelanja di sini. Kalau perlu tamu-tamu hotel dijemput dan dibawa ke sini," ujarnya.

Ia berharap, mal ini dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pengembangan produk UKM. Bahkan, tidak menutup kemungkinan, sejumlah pedagang kaki lima akan dipindahkan ke mal UKM tersebut.

"Mal UKM akan kembali ramai mulai tahun 2013 dengan catatan ditata ulang terlebih dahulu," tuturnya. Jokowi optimis, mal UKM ini akan dikunjungi banyak orang di masa mendatang.

"Pengelolaan mal UKM akan diserahkan ke pihak ketiga. Tapi, jika tidak ada pihak yang sanggup baru akan digunakan cara lain," ungkapnya. .

Nantinya, lanjut Jokowi, para pelaku UKM yang akan memanfaatkan gedung tersebut cukup dikenai retribusi Rp 5.000 - 15 ribu per hari.

"Pelaku UKM tidak akan terbebani menggunakan gedung tersebut," paparnya.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta, Ratnaningsih mengaku, Mal UKM sudah ditinggal para pelaku udaha sejak dua tahun lalu. "Fasilitas air dan listrik sementara dimatikan untuk penghematan anggaran," ungkapnya.

Ratnaningsih menambahkan, pihaknya akan memperbaiki sejumlah bagian gedung yang rusak sebelum difungsikan kembali. "Besaran anggaran perbaikan masih belum diketahui karena kerusakan masih belum diinventarisir," tambahnya.

(ANT)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012