Kami mengusulkan 1.000 orang untuk dididik menjadi pengusaha terutama para sarjana agar tidak menjadi pengangguran terdidik,"
Mataram (ANTARA News) - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Nusa Tenggara Barat akan melatih 1.000 sarjana menjadi pengusaha sebagai bagian dari program penciptaan wirausaha baru tahap ketiga pada 2013.

"Sesuai perjanjian dengan Deputi Sumber Daya Manusia Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), kami mengusulkan 1.000 orang untuk dididik menjadi pengusaha terutama para sarjana agar tidak menjadi pengangguran terdidik," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB H Mohammad Rusdi, di Mataram, Selasa.

Hal itu dikatakannya ketika mendampingi Gubernur NTB H M Zainul Majdi yang meninjau para peserta pendidikan dan pelatihan pengolahan produk unggulan daerah yang dipusatkan di asrama haji Kota Mataram.

Kegiatan yang diikuti oleh 310 peserta tersebut digelar oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB, bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Teknologi Tepat Guna Masyarakat (LPPTG) Malindo, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.

Rusdi mengatakan, para sarjana yang terpilih menjadi calon pengusaha tersebut akan dilatih di daerah oleh para pakar dari LPPTG Malindo.

Pihaknya menjalin kerja sama dengan LPPTG Malindo karena lembaga tersebut sudah terbukti mampu menciptakan para wirausahawan di berbagai daerah melalui pelatihan dan pendidikan pengolahan produk unggulan daerah.

Ia mengatakan, para sarjana yang akan mengikuti program kewirausahaan akan diseleksi. Mekanisme seleksi saat ini masih dalam tahap perencanaan.

"Khusus di NTB, mekanisme seleksi nantinya bisa per kabupaten/kota, dan bisa dari masing-masing perguruan tinggi," ujarnya.

Setelah diberikan pelatihan, kata dia, pihaknya akan memberikan modal usaha dan pendampingan tentang bagaimana mengaplikasikan ilmu berwirausaha di lapangan.

Dengan adanya wirausaha baru dari kalangan sarjana, Rusdi berharap pertumbuhan ekonomi di Provinsi NTB akan terus bergerak ke arah positif dan angka kemiskinan dan pengangguran terus berkurang.

(KR-WLD/E005)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012