"Beras itu sudah ada di Kabupaten Bantul pada hari pertama pasca gempa tapi pemerintah daerah memutuskan untuk menunda pengiriman ke kecamatan karena hujan. Padahal apapun kondisinya harusnya bantuan itu tetap dikirim karena ini dalam keadaan darura
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengakui pendistribusian bantuan logistik untuk korban bencana gempa bumi di sejumlah daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah masih bermasalah. Direktur Jenderal Bantuan dan Jaminan Sosial Departemen Sosial Chazali Situmorang di Jakarta, Senin, mengatakan, pemerintah pusat dan pemerintah provinsi segera mengirimkan bantuan logistik untuk korban bencana setelah gempa terjadi namun hingga satu hari pasca bencana masih banyak korban bencana yang belum menerima bantuan tersebut. "Hari ini saya juga mendapat laporan kalau ternyata masih kurang, belum semua korban bencana mendapat bantuan logistik yang diperlukan," katanya. Ia menjelaskan hari ini (Senin) pemerintah juga telah mengirimkan bantuan beras masing-masing sebanyak lima ton untuk 17 kecamatan yang terkena dampak bencana dengan asumsi kebutuhan beras per orang per hari sebanyak 400 gram. "Seharusnya itu cukup untuk satu minggu tapi menurut laporan yang saya terima hari ini stok beras itu sudah habis dibagi, bahkan ada yang belum mendapatkan jatah," katanya. Menurut Chazali, hambatan distribusi itu terjadi karena masih lemahnya koordinasi di tingkat kabupaten dan kecamatan. "Beras itu sudah ada di Kabupaten Bantul pada hari pertama pasca gempa tapi pemerintah daerah memutuskan untuk menunda pengiriman ke kecamatan karena hujan. Padahal apapun kondisinya harusnya bantuan itu tetap dikirim karena ini dalam keadaan darurat," jelasnya. Ia menjelaskan pula bahwa pihaknya sulit melakukan koordinasi langsung dengan pemerintah daerah Bantul karena kabupaten tersebut tidak memiliki Dinas Sosial. "Di Bantul tidak ada Dinas Sosial atau bagian yang bertanggungjawab menangani masalah-masalah sosial jadi kami tidak berkoordinasi langsung," katanya. Selain itu, ia melanjutkan, pendistribusian bantuan logistik di tingkat kecamatan pun tidak berjalan dengan baik sehingga sebagian pengungsi belum mendapatkan hak mereka atas bantuan tersebut. "Ada sebagian warga yang berhak belum mendapatkan bantuan dan mungkin bantuan itu justru diterima oleh orang yang tidak terlalu membutuhkan," katanya. Untuk itu, menurut dia, Departemen Sosial kembali menyiapkan stok beras untuk didistribusikan ke 17 kecamatan yang terkena dampak gempa dengan besaran masing-masing lima ton hingga 10 ton beras per kecamatan. Chazali menjelaskan pula hari ini pihaknya telah mengirimkan 50 tenda peleton dengan kapasitas 40-50 orang per tenda, 50 tenda regu dengan kapasitas 10-30 orang per tenda dan 150 gulung tenda biru dengan kapasitas 10-20 orang per tenda. "Sebanyak 80 unit tenda keluarga bantuan dari Budha Suci juga sudah dikirimkan hari ini," katanya. Pada Sabtu (27/5) pagi gempa tektonik berkekuatan 5,9 skala Richter dengan episentrum di sekitar 37,6 kilometer arah Selatan Yogyakarta terjadi di sejumlah daerah di Pulau Jawa. Akibatnya, menurut data dari Humas Departemen Sosial, hingga pukul 14.45 WIB tercatat sebanyak 5.136 orang meninggal dunia, 6.504 orang yang luka berat dan 2.081 orang luka ringan. Lebih dari 20 ribu rumah penduduk juga dilaporkan rusak parah.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006