Kalau kita tidak punya sebuah kebijakan yang radikal, berani seperti itu, ya tidak akan selesai-selesai"
Jakarta (ANTARA News) - Untuk mengatasi kemacetan di ibukota, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo akan menerapkan nomor polisi ganjil-genap tahun 2013.

"Akan kita lakukan genap-ganjil," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Kamis.

Menurutnya, kebijakan ini harus dilakukan karena volume kendaraan bermotor di Jakarta mencapai 1.400 motor dan 450 mobil per hari.

"Kalau kita tidak punya sebuah kebijakan yang radikal, berani seperti itu, ya tidak akan selesai-selesai," katanya.

Kebijakan ini diterapkan  secara bergantian berdasarkan nomor terakhir pada nomor polisi kendaraan, baik mobil maupun motor.

Untuk mengantisipasi keluhan masyarakat, Jokowi sudah mempersiapkan transportasi masal seperti menambah 800 angkutan umum dan 1.000 kopaja.

"Aturan ini akan mendorong migrasi masyarakat dari mobil pribadi ke angkutan," kata Jokowi.

Untuk mengawasi kebijakan ini, Jokowi meminta polisia memberikan penanda pada mobil yang memiliki angka terakhir ganjil dan genap.

"Polri nanti yang akan mengawasi," katanya.

Kawasan wajib menerapkan kebijakan ini belum diputuskan, namun Jokowi menyatakan kebijakan ini berlaku pada interval waktu pukul 06.00-20.00 WIB.
(dny)

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2012