Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan tren kasus pasien positif COVID-19 di Indonesia mengalami kenaikan sebanyak 616 kasus, sehingga total selama pandemi hingga Selasa, pukul 12.00 WIB menjadi 6.748.308 pasien.

Data Satgas Penanganan COVID-19 terima ANTARA di Jakarta, Selasa, penambahan kasus positif terbanyak di DKI Jakarta 235 kasus, Jawa Barat (156), Jawa Timur (66), Banten (55), Jawa Tengah (46), dan D.I. Yogyakarta (23).

Kasus aktif juga terpantau mengalami kenaikan menjadi 5.837 kasus, bertambah 288 kasus dari hari sebelumnya.

Penambahan dua indikator itu, turut menyebabkan lima orang dinyatakan meninggal dunia hari ini. Total kasus kematian 161.035 jiwa. Penambahan terbanyak di DKI Jakarta dua orang, Jawa Tengah, Bali, dan Kalimantan Selatan, masing-masing satu orang.

Sebanyak 20.141 spesimen sudah diperiksa di seluruh laboratorium. Sebanyak 1.540 orang dinyatakan sebagai suspek COVID-19.

Satgas juga melaporkan 6.581.436 pasien dinyatakan sembuh dari COVID-19, setelah mengalami penambahan 323 pasien. Pasien sembuh terbanyak berasal dari DKI Jakarta 163 orang, Jawa Timur (49), Jawa Barat (35), Banten (31), dan Jawa Tengah (18).

Baca juga: Kemenko PMK: Tingkatkan cakupan booster jelang mudik Lebaran

Terkait dengan cakupan vaksinasi COVID-19, pemerintah terus menggencarkan sehingga penerima dosis pertama berhasil mencapai 203.824.766 orang setelah mengalami penambahan 488 orang.

Penerima dosis kedua bertambah 780 orang pada hari ini, sedangkan jumlah keseluruhan menjadi 174.856.799 orang.

Penerima dosis ketiga 68.648.943 orang atau meningkat 5.704 orang dari hari sebelumnya, sedangkan penerima dosis keempat menjadi 3.096.402 orang atau mengalami peningkatan 2.001 orang.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan status Kedaruratan Kesehatan Masyarakat COVID-19 masih berlanjut.

Ia menjelaskan saat ini terdapat dua penyakit dalam status kedaruratan, yakni COVID-19 serta Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Sambil menunggu perkembangan pandemi COVID-19 hingga Mei 2023, ia menyatakan pemerintah akan terus memberlakukan status tersebut dan menunggu arahan dari WHO, untuk mengambil keputusan apakah status pandemi masih berlanjut atau sudah bisa dialihkan menjadi tahap endemi.

Ia mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap penularan virus dan terus menerapkan protokol kesehatannya sehingga dapat terlindungi dari virus itu.

Masyarakat juga diharapkan segera melengkapi dosis vaksinasinya agar antibodi tetap terjaga, terutama menjelang kegiatan mudik Lebaran 2023.

Baca juga: Kemenkes: Segara lengkapi perlindungan vaksin COVID-19 jelang Lebaran
Baca juga: Kemenkes: Booster pertama penting dipenuhi jelang mudik Lebaran


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023