Banjarmasin (ANTARA) - Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) di bawah binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengembangkan wisata minat khusus alam liar hutan bakau jenis mangrove rambai di kawasan Stasiun Riset Bekantan Pulau Curiak, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.

"Menggunakan perahu wisata, pengunjung dapat mengamati keragaman hayati khas hutan mangrove rambai seperti bekantan, lutung kelabu," kata Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus SBI Ferina Fernanda di Banjarmasin, Selasa.

Bahkan jika beruntung wisatawan juga bisa melihat tingkah polah berang-berang yang lucu dan menarik di alam liar.

Kemudian pengunjung juga diajak mengamati berbagai jenis burung kawasan lahan basah seperti cekakak sungai, kuntul kecil, elang bondol, elang brontok, elang tikus dan pekaka emas.

Ferina mengatakan kawasan Pulau Curiak di Kecamatan Anjir Muara memiliki bentang alam mempesona dengan kearifan lokalnya yang khas.

Oleh karena itu, pihaknya berupaya menjaga ekosistem yang ada agar tetap lestari sembari meningkatkan ekonomi masyarakat tanpa mengesampingkan kelestarian alam.
Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus SBI Ferina Fernanda bersama wisatawan mancanegara di Pulau Curiak. (ANTARA/Firman)


Bahkan SBI yang didukung sepenuhnya Pemerintah Kabupaten Barito Kuala dan PT Pertamina Patra Niaga Banjarmasin memberikan pembinaan secara intensif kepada masyarakat pesisir sungai Barito itu dengan membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis).

SBI juga telah memberikan bantuan perahu motor atau masyarakat setempat menyebutnya kelotok sebagai sarana wisatawan menyusuri kawasan Pulau Curiak bagi Pokdarwis di tiga desa yaitu desa Marabahan Baru, desa Anjir Serapat Muara dan desa Anjir Serapat Muara 1.

Bantuan kelotok wisata itu untuk menunjang kegiatan wisata susur sungai di mangrove rambai yang merupakan kawasan penyangga habitat bekatan yang berdampingan dengan Stasiun Riset Bekantan Pulau Curiak yang kini dijadikan destinasi wisata minat khusus.

Ferina menyebut bantuan perahu wisata itu merupakan salah satu perwujudan Program Pemberdayaan Masyarakat SBI yang diharapkan menjadi stimulus dan pendorong bagi Pokdarwis di 3 desa untuk lebih memajukan sektor pariwisata susur sungai dan melestarikan hutan mangrove rambainya.

Diketahui SBI terus menggelorakan semangat konservasi, terutama pelestarian bekantan sebagai maskot fauna Kalimantan Selatan dan pengembangan wisata minat khusus alam liar.

Atas kerja kerasnya, pendiri SBI Amalia Rezeki menerima Kalpataru tahun 2022 sebagai penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Pewarta: Firman
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023