New York (ANTARA) - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (4/4), seperti yang diperkirakan, mengaku tidak bersalah atas 34 tuduhan kejahatan pemalsuan catatan bisnis.

Sikap Trump itu membuka pertarungan hukum, yang belum pernah terjadi sebelumnya serta kemungkinan akan berlarut-larut dan berdampak pada upayanya untuk terpilih kembali dalam pilpres AS.

Di gedung pengadilan Manhattan, dakwaan terhadap Trump --mantan presiden pertama AS dalam sejarah yang menghadapi tuntutan pidana-- dibuka.

Tuduhan tersebut terkait dengan dugaan peran Trump dalam pembayaran uang suap kepada sejumlah individu, termasuk seorang bintang film dewasa, dalam upaya melindungi kampanyenya dari skandal selama pemilihan presiden AS 2016.

Kejaksaan New York mengatakan Trump mengatur skema dengan sejumlah pihak dari Agustus 2015 hingga Desember 2017 untuk memengaruhi pemilihan "dengan mengidentifikasi dan membeli informasi negatif tentang dia guna menekan publikasi dan menguntungkan" prospek pemilihannya.

Pengungkapkan aksi Trump muncul setelah ia didakwa pada Kamis atas sejumlah tuduhan yang dirahasiakan oleh dewan juri Manhattan pascapenyelidikan kasus yang melibatkan aktris film porno Stormy Daniels, yang mengaku berselingkuh dengan Trump.

Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg, yang kantornya memimpin penyelidikan terhadap Trump, mengatakan sejumlah transaksi bisnis berulang kali dipalsukan, yang disamarkan sebagai sejumlah pembayaran untuk layanan hukum yang diberikan oleh mantan pengacaranya.

Bragg mengungkapkan bahwa pemalsuan itu dilakukan "untuk menyembunyikan tindakan kriminal yang bertujuan untuk menyembunyikan informasi yang merusak (citra Trump)."

"Ini adalah tindak kejahatan di Negara Bagian New York, tidak peduli siapa Anda," kata Bragg pada konferensi pers yang diadakan tak lama setelah pembacaan dakwaan Trump.

"Kami tidak dapat dan tidak akan menganggap normal perilaku kriminal yang serius ini," ujarnya.

Trump, yang menjabat sebagai Presiden AS dari 2017 hingga 2021, menyerah kepada pihak berwenang setelah terbang ke New York pada Senin (3/4) dari rumahnya di Florida dan bermalam di kediamannya di Trump Tower.

Mantan presiden AS itu muncul dengan raut wajah tanpa emosi saat dia memasuki ruang sidang dengan pengacaranya untuk mendengarkan dakwaan, yang untuk pertama kali disampaikan padanya. 

Tokoh berusia 76 tahun itu, yang telah mengumumkan niatnya untuk maju dalam pemilihan presiden pada 2024, adalah calon terdepan untuk nominasi dari Partai Republik.

Namun, kasus tersebut masih harus dilihat kembali --apakah berdampak negatif atau positif terhadap peluang Trump untuk mendapatkan pencalonan atau memenangkan kursi kepresidenan.

Setelah kembali ke kediamannya di Mar-a-Lago pada Selasa malam, Trump menyampaikan pidato yang panjang bergaya kampanye di depan para pendukungnya. Ia mengecam dakwaan yang dituduhkan kepadanya dan bersikeras bahwa dia tidak bersalah.

"Kasus palsu ini dibawa hanya untuk mengganggu pemilu 2024 mendatang dan harus segera dibatalkan," ujar Trump  yang disambut tepuk tangan massa.

Pengacara Trump, Todd Blanche, yang berbicara sebelumnya kepada pers di luar gedung pengadilan setelah sidang, mengatakan bahwa kliennya "frustrasi" dan "kesal" tetapi juga "termotivasi".

"(Kasus) itu tidak akan menghentikannya. Itu tidak akan memperlambatnya," katanya.

Sumber: Kyodo-OANA

Baca juga: Trump tiba di New York untuk hadiri sidang dakwaan dirinya

Baca juga: Trump didakwa, jadi mantan presiden AS pertama hadapi tuntutan pidana

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023