Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) untuk warga negara Korea Batch ke-4 oleh KBRI Seoul telah diikuti oleh 542 peserta.

Pemelajar BIPA Korea ini terbagi ke dalam 14 kelas mulai level satu sampai level lika yang diampu oleh 10 pengajar BIPA Lokal.

“BIPA Korea dapat menjadi katalisator dalam mempererat hubungan bilateral kedua negara yang saat ini memasuki usia ke 50 tahun,” kata Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa Kemendikbudristek Iwa Lukmana di Jakarta, Rabu.

Iwa pun memberikan apresiasi kepada KBRI Seoul yang telah memberikan layanan BIPA Korea dengan jumlah peserta yang terus meningkat di setiap gelombang.

Baca juga: KBRI Paris resmi buka Kelas Bahasa Indonesia bagi penutur asing 2023

Baca juga: KBRI Canberra selenggarakan kelas bahasa Indonesia untuk orang dewasa


Menurut dia, internasionalisasi bahasa Indonesia di Korea Selatan merupakan diplomasi budaya yang efektif mengingat pengaruh budaya Korea yang semakin kuat di Indonesia.

BIPA Korea juga menjadi katalisator dalam mempererat hubungan bilateral kedua negara dan mempermudah hubungan kedua negara dalam semua sektor termasuk people-to-people relation antara warga Indonesia dan Korea.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Seoul Gogot Suharwoto menjelaskan layanan BIPA Korea batch ke-4 ini menggandeng Asosiasi Pengajar dan Penggiat BIPA (APPBIPA) Korea dalam menjalankan pembelajarannya.

Pengajar BIPA telah dibekali dengan berbagai media pembelajaran baik dengan memanfaatkan learning management system (LMS), video-video pembelajaran BIPA Korea maupun podcast yang dibuat oleh para pengajar.

Materi yang diajarkan meliputi unsur seni, budaya, dan sastra dalam semua tingkatan level pembelajaran dengan di akhir pembelajaran terdapat lomba karya seperti membaca puisi, batik, gamelan, dan angklung.

“Untuk memperkuat penyampaian materi pembelajaran BIPA khususnya materi berbicara, KBRI Seoul akan memberikan pembelajaran BIPA secara tatap muka di KBRI Seoul meski jumlahnya terbatas,” jelas Gogot.

Layanan BIPA Korea saat ini makin banyak diminati oleh WN Korea sehingga kebutuhan terhadap keberadaan tenaga pengajar juga terus meningkat.

Di sisi lain, baru ada dua kampus yang memiliki program studi bahasa Indonesia di Korea sehingga perlu dibantu oleh pengajar BIPA lulusan Indonesia yang berada di Korea.

Ketua APPBIPA Korea Rieke Erlitasari juga menyampaikan apresiasi kepada KBRI Seoul atas kesempatan dan kerja samanya dalam memberikan layanan BIPA Korea sejak 2021.

Rieke memastikan pihaknya terus berkomitmen untuk terus meningkatkan kompetensi, memberikan fasilitasi, dan advokasi bagi pengajar BIPA Korea.

Baca juga: Kemendikbudristek dan KJRI Mumbai gelar kelas bahasa Indonesia

Baca juga: Peminat kursus bahasa Indonesia di Norwegia tembus 100 peserta

 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023