Jakarta (ANTARA News) - Pengembang aplikasi digital di Indonesia dapat memanfaatkan dua sarana untuk menciptakan peluang pertumbuhan bisnis dan memenangkan persaingan, terutama dengan produk asing.

"Pertama, dengan mengikuti kompetisi yang diselenggarakan produsen ponsel pintar atau produsen perangkat yang lain karena akan membuka peluang internasional," kata pengamat bisnis pemula (start-up) teknologi, Yudho Hartono, selepas peluncuran buku "Social Media Nation" di Jakarta semalam.

Kompetisi yang diselenggarakan produsen perangkat keras itu memang bertujuan untuk mempromosikan produk itu sendiri, tapi aplikasi yang diikutsertakan juga akan lebih dikenal orang lain.

"Kedua, dengan bergabung ke komunitas seperti #startup lokal karena dapat berkolaborasi dengan aktor-aktor lain," kata konsultan pemasaran Dept Consulting itu.

Aktor lain yang berkolaborasi dengan komunitas pebisnis digital pemula termasuk pemerintah, investor lokal, atau perusahaan-perusahaan permodalan asing.

"(Kedua cara) itu diperlukan karena para pelaku bisnis digital pemula lebih banyak berkutat di aspek teknologinya dibanding sisi bisnis," katanya.

Yudho menambahkan tren media jejaring sosial juga akan bergeser dari pengguna berbasis demografis seperti Facebook menjadi berbasis minat seperti Pinterest atau Mindtalk.com di Indonesia.

Dalam buku "Social Media Nation", Yudho menyebut aplikasi atau apps merupakan jalan keluar bagi produsen perangkat ponsel pintar untuk lepas dari jebakan kompetisi fitur.

"Banyak perusahaan mulai menyadari pentingnya keberadaan apps bagi konsumennya dan juga keberlangsungan dari penjualan perangkat-perangkat komunikasi mereka," sebut Yudho dalam buku terbitan Prasetya Mulya Publishing yang membahas penggunaan media jejaring sosial di Indonesia itu. 
(I026)

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2012