Kairo (ANTARA News) - Presiden Mesir Mohamed Moursi mengatakan deklarasi konstitusi yang menimbulkan gelombang protes akan dibatalkan setelah referendum nasional tentang perselisihan draf konstitusi yang dijadwalkan dilaksanakan tanggal 15 Desember mendatang.

"Deklarasi konstitusional akan dibatalkan apapun yang terjadi, apakah draf konstitusi akan disetujui atau tidak dalam referendum," kata Moursi dalam pidato yang disiarkan seluruh stasiun televisi nasional.

Menurut laporan kantor berita RIA Novosti, Presiden Moursi memberikan pernyataan itu sehari setelah bentrokan antara pendukung dan penentangnya di dekat istana presiden di Kairo yang menyebabkan setidaknya enam orang meninggal dunia dan 700 orang terluka.

Moursi mengeluarkan deklarasi konstitusi bulan November lalu, yang oleh sebagian pihak dipandang sebagai upaya untuk mendapatkan kekuasaan yang lebih besar.

Dewan Peradilan Tertinggi Mesir menyebut langkah Moursi sebagai serangan yang belum pernah terjadi terhadap kemerdekaan peradilan dan aturannya.

Dalam pidatonya pada Kamis malam, Presiden Mesir juga meminta pihak oposisi bertemu di istana presiden pada Sabtu untuk melakukan pembicaraan.

"Saya menyeru semua pemimpin gerakan politik dan partai bertemu pada Sabtu untuk berdialog," katanya seperti dikutip RIA Novosti.

Masalah yang akan dibicarakan, kata dia, adalah pembuatan peta jalan untuk pembangunan negara ke depan, masa depan majelis tinggi parlemen dan aturan pemilihan.

(H-AK)

Pewarta: Maryati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2012