Terjadi ledakan lagi di Eastleigh. Kali ini di dekat sebuah masjid,"
Nairobi (ANTARA News) - Sebuah ledakan bom Jumat di daerah yang dihuni banyak orang Somalia di Nairobi, ibu kota Kenya, menewaskan dua orang dan mencederai sedikitnya delapan lain, kata Palang Merah Kenya.

Belum diketahui siapa yang melancarkan serangan di daerah pinggiran Eastleigh itu. Ledakan tersebut merupakan pemboman kedua dalam dua hari ini.

"Terjadi ledakan lagi di Eastleigh. Kali ini di dekat sebuah masjid," kata Kepala Kepolisian Nairobi Moses Ombati kepada Reuters dari lokasi ledakan.

Ombati mengatakan, masih terlalu dini untuk menyebutkan penyebab pasti ledakan itu dan ia memperkirakan jumlah korban akan naik.

Rabu, sejumlah penyerang tak dikenal meledakkan bom rakitan yang tampaknya dikendalikan dari jarak jauh, mencederai sedikitnya sembilan orang dalam serangan yang mungkin ditujukan pada warga Kenya.

Kenya, yang menjadi tempat tinggal banyak warga Somalia, dilanda gelombang serangan, terutama di Nairobi dan kota pelabuhan Mombasa, setelah pasukan negara itu memasuki Somalia tahun lalu untuk menumpas kelompok gerilya garis keras Al-Shabaab, yang mereka tuduh bertanggung jawab atas penculikan dan serangan bom di dalam wilayah Kenya.

Dua polisi ditembak mati pada 16 November di sebuah pasar di Garissa, kota di Kenya timur yang menjadi pangkalan pasukan keamanan yang memerangi gerilyawan di negara tetangga, Somalia.

Kedua korban, yang termasuk diantara kelompok lima polisi, sedang melakukan patroli rutin di pasar utama kota itu ketika mereka diserang.

Pada 4 November, serangan yang diduga granat terhadap sebuah gereja di kota Garissa, Kenya timur, menewaskan satu orang dan mencederai sedikitnya 11 lain.

Pada September, serangan granat terhadap sebuah gereja di Nairobi yang diduga dilakukan oleh simpatisan Al-Shabaab menewaskan seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun.

Pada Juli, sejumlah orang bertopeng melancarkan serangan-serangan serentak penembakan dan granat terhadap dua gereja di Garissa, menewaskan sedikitnya 17 orang.

Serangan-serangan itu berlangsung beberapa hari setelah pasukan Kenya memimpin ofensif terhadap gerilyawan tersebut di pangkalan terakhir mereka di Kismayu, Somalia. Kota itu kini telah dikuasai pasukan Kenya.

Kismayu merupakan sasaran jangka panjang pasukan Kenya sejak mereka menyerbu Somalia pada Oktober 2011, namun penjangkauan kota itu lebih lama daripada yang diperkirakan semula dan upaya-upaya terganggu oleh jatuhnya tiga helikopter militer Uganda pada Agustus.

Kelompok gerilya Al-Shabaab mengancam Kenya sejak negara itu mengirim pasukan ke Somalia selatan pada pertengahan Oktober 2011 untuk menyerang pangkalan-pangkalan gerilyawan tersebut, yang dituduh melakukan penculikan dan penyerangan di Kenya.

Al-Shabaab membantah tuduhan Kenya bahwa mereka mendalangi sejumlah penculikan warga asing di negara tersebut.

Al-Shabaab balik menuduh pemerintah Kenya menggunakan isu penculikan sebagai alasan untuk melakukan penyerbuan ke Somalia.

Dalam waktu kurang dari sebulan, seorang wanita Inggris dan seorang wanita Prancis diculik dari kawasan wisata pantai Kenya dalam dua insiden terpisah, yang merupakan pukulan besar bagi industri pariwisata di Kenya.

Pada 13 Oktober 2011, dua wanita pekerja bantuan asal Spanyol diculik dari kamp pengungsi Dadaab, Kenya, kamp terbesar di dunia yang menjadi tempat bagi sekitar 460.000 pengungsi yang sebagian besar orang Somalia yang menyelamatkan diri dari kekeringan, kelaparan dan perang.

Penculikan-penculikan itu diyakini dilakukan oleh Al-Shabaab Somalia. Al-Shabaab yang bersekutu dengan Al-Qaida mengobarkan perang selama beberapa tahun ini dalam upaya menumbangkan pemerintah sementara Somalia dukungan PBB.

(M014)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012