Pemimpin Maois Prachanda, yang mewakili empat partai besar, dalam pertemuan dengan presiden meminta waktu lagi untuk mengatasi perbedaan,"
Kathmandu (ANTARA News) - Presiden Nepal hari Jumat memberi partai-partai politik yang bersaing perpanjangan waktu kedua untuk membentuk pemerintah persatuan nasional yang akan membawa negara Himalaya itu menuju pemilihan umum tahun depan.

Keputusan itu diambil setelah para pemimpin semua partai utama gagal mencapai kesepakatan mengenai susunan kabinet baru yang diusulkan, meski mereka telah diberi waktu tambahan tujuh hari setelah batas waktu pertama terlewati.

"Pemimpin Maois Prachanda, yang mewakili empat partai besar, dalam pertemuan dengan presiden meminta waktu lagi untuk mengatasi perbedaan," kata Lalit Basnet, juru bicara Presiden Ram Baran Yadav, yang menggunakan nama julukan terkenal Pushpa Kamal Dahal yang dilansir AFP.

"Karenanya presiden memperpanjang batas waktu itu selama enam hari lagi," kata juru bicara itu.

Nepal dipimpin oleh pemerintah sementara yang dipelopori Maois sejak runtuhnya dewan sementara pada Mei yang gagal menjalankan tugas utama menyusun sebuah konstitusi baru setelah perang saudara 10 tahun yang berakhir pada 2006.

Yadav, yang peranannya sebagai kepala negara umumnya hanya bersifat seremonial, semula menetapkan batas waktu 29 November bagi partai-partai itu untuk membentuk pemerintah persatuan yang akan memimpin Nepal menuju pemilihan umum parlemen pada April atau Mei tahun depan.

Perdana Menteri Baburam Bhattarai berharap mengumumkan sebuah kabinet yang akan mencakup anggota partai Maois yang dipimpinnya dan anggota-anggota lain dari kubu oposisi Partai Kongres Nepal dan UML serta kelompok-kelompok regional lebih kecil.

Perundingan menemui jalan buntu menyangkut masalah siapa yang akan memimpin pemerintah baru. Kelompok-kelompok oposisi terang-terangan menolak gagasan mengenai pemerintah persatuan nasional yang dipimpin Bhattarai, sementara PM itu menolak untuk mengundurkan diri.

(M014)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012