... Taiwan sedang lesu ekonominya... "Taipei, Taiwan (ANTARA News) - Menurut penanggalan China, tahun ini adalah Tahun Naga. Sepintas tidak ada pengaruh apapun, namun ternyata ini adalah tahun yang baik untuk menikah. Walhasil, undangan perkawinan membanjir ke banyak warga Taiwan.
Satu survei tentang itu di Taipei, Taiwan, Jumat kemarin, menyatakan, 79 persen pegawai kantoran setempat diundang lebih dari dua perkawinan tahun ini. 34,5 persen responden menghadiri lebih dari empat resepsi perkawinan.
Dampak lanjutan dari banjir undangan itu adalah komposisi pengeluaran untuk kado perkawinan bagi pihak-pihak yang diundang itu. 49 persen dari 360 responen survei itu menyatakan, dibandingkan tahun lalu, jumlah uang membeli kado tidak berkurang untuk masing-masing empat undangan yang mereka terima.
Masalahnya, Taiwan sedang lesu ekonominya.
Sebanyak 64 persen pekerja kantoran mengatakan, mereka memberi hadiah 2.000 dolar Taiwan (68,77 dolar Amerika Serikat) setiap kali menghadiri resepsi pernikahan, sementara 35 persen lagi mengatakan mereka memberi 2.000-3.000 dolar Taiwan setiap kali mereka menghadiri acara perkawinan.
Selain itu, 29 persen mengatakan mereka memberi lebih dari 3.000 dolar Taiwan, sedangkan responden lain yang ditanyai mengatakan mereka memberi kurang dari 2.000 dolar Taiwan.
Meskipun 60 persen pasangan di Taiwan menyatakan mereka menyiapkan sendiri perkawinan mereka, sebanyak 20 persen dari mereka mengatakan mereka ingin meminta bantuan profesional, kata survei itu.
(C003)
Sebanyak 64 persen pekerja kantoran mengatakan, mereka memberi hadiah 2.000 dolar Taiwan (68,77 dolar Amerika Serikat) setiap kali menghadiri resepsi pernikahan, sementara 35 persen lagi mengatakan mereka memberi 2.000-3.000 dolar Taiwan setiap kali mereka menghadiri acara perkawinan.
Selain itu, 29 persen mengatakan mereka memberi lebih dari 3.000 dolar Taiwan, sedangkan responden lain yang ditanyai mengatakan mereka memberi kurang dari 2.000 dolar Taiwan.
Meskipun 60 persen pasangan di Taiwan menyatakan mereka menyiapkan sendiri perkawinan mereka, sebanyak 20 persen dari mereka mengatakan mereka ingin meminta bantuan profesional, kata survei itu.
(C003)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012
