Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Agama menekankan bahwa seleksi Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM PTKIN) harus menghasilkan calon mahasiswa yang berkualitas dan sesuai dengan nilai-nilai di PTKIN.
 
"Lewat ujian masuk yang berkualitas, PTKIN dapat secara objektif menghadirkan mahasiswa yang berkualitas," ujar Staf Ahli Menteri Agama Bidang Hukum dan HAM Abu Rokhmad dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
 
Pernyataan Rokhmad itu disampaikan dalam rapat koordinasi persiapan pendaftaran Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM PTKIN) tahun 2023 yang akan dimulai pada tanggal 10 April 2023.

Ia merefleksikan peran perguruan tinggi dalam menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten menguasai keilmuan atau pakar di bidangnya.
 
Ia menyampaikan pendidikan tinggi harus berperan menghasilkan para ilmuwan maupun pakar-pakar, sehingga pada nantinya dapat berperan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
 
"Universitas adalah tempat para pakar itu dilahirkan, lewat proses seleksi yang objektif semoga kita dapat melahirkan pakar-pakar, anak-anak hebat dari seluruh Indonesia," katanya.

Baca juga: Sebanyak 681 peserta SNBP lulus di UIN Ar-Raniry
 
Ia juga menekankan bahwa keberadaan PTKIN untuk menghasilkan para sarjana yang berperan dalam transmisi nilai moderasi beragama sesuai dengan nilai yang dianut oleh Kementerian Agama.
 
"Pada seleksi ini selain potensi akademik, moderasi beragama menjadi hal yang penting untuk diperhatikan," kata dia.
 
Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru Nasional PTKIN Imam Taufiq menjelaskan tahapan-tahapan yang telah dan akan dilalui pada penjaringan mahasiswa baru di PTKIN pada tahun 2023.
 
Ia menyebut bahwa pada UM-PTKIN disediakan minimal 40 persen kuota mahasiswa baru dari seluruh jalur PMB di PTKIN.
 
"Minimal 40 persen dari total kuota mahasiswa baru di UIN, IAIN dan STAIN, ada di jalur UM-PTKIN ini," ujar Rektor UIN Walisongo Semarang ini.
 
Menurutnya, terdapat perbedaan pola seleksi dengan tahun 2022, pada tahun ini para peserta akan melakukan ujian secara langsung di perguruan tinggi yang ia pilih dan akan diawasi secara langsung tatap muka oleh para pengawas.
 
"Berbeda dengan tahun lalu yang menerapkan ujian daring dari rumah masing-masing, tahun ini kami akan laksanakan secara online-onsite, peserta hadir ke lokasi ujian, mengerjakan soal lewat sistem CBT dan diawasi langsung para pengawas," katanya.

Baca juga: Perguruan Tinggi Islam Negeri adakan pertemuan jaring mahasiswa baru
Baca juga: Kemenag minta PTKIN pastikan proses pendaftaran SPAN-UM mudah diakses
Baca juga: Panitia gelar uji coba pelaksanaan ujian masuk PTKIN secara daring

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023