masih ada retakan atau tanah yang terus bergerak
Bukittinggi, - (ANTARA) -
Gempa berkekuatan magnitudo 4,5 terjadi di Bukittinggi, Sumatera Barat, Sabtu (8/4) siang mengakibatkan salah satu tebing Ngarai Sianok longsor dan nyaris menimpa sebuah kendaraan yang melintas.
 
"Gempanya lumayan kuat, terjadi dua kali getaran, saya spontan melihat ke arah tebing yang longsor. Ada satu kendaraan mau lewat beruntung bisa langsung berhenti dan mundur dari arah tebing," kata seorang warga Hafiz (29), di lokasi kejadian, Sabtu.
 
Ia mengatakan tebing ngarai longsor dengan turunnya pasir berkabut dan meninggalkan retakan di dindingnya.
 
Lokasi tebing ngarai berada di perbatasan Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam yang tepatnya di seberang jembatan Nagari Sianok Anam Suku.
 
Saat ini petugas BPBD dan kepolisian setempat sudah berada di lokasi untuk mengamankan lokasi yang masih dilintasi oleh pengendara.
 
"Sementara kita tutup ruas jalan masuk ke daerah ini karena material ada yang masih menyangkut di atas, cukup berbahaya," kata Kapolresta Bukittinggi Kombespol Yessy Kurniati.

Baca juga: Segmen Sianok pemicu gempa Bukittinggi pernah sebabkan ratusan korban
 
Petugas BPBD Bukittinggi Ichwan menyebut tinggi reruntuhan longsor sekitar 10 meter dengan ketinggian tebing mencapai 50 meter.
 
"Kondisinya masih labil, masih ada retakan atau tanah yang terus bergerak, perlu diwaspadai jika hujan turun, bisa berakibat buruk," katanya.
 
Gempa di Bukittinggi terjadi sekitar pukul 12.21 WIB, getaran gempa kali ini cukup kuat terasa hingga menggetarkan rumah dan kaca jendela.
 
Dari data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa itu terjadi di lokasi 0.30 LS, 100.28 BT di wilayah 9 kilometer Barat Laut Bukittinggi, Sumbar, dengan kedalaman 10 kilometer.

​​​​Selain itu juga terjadi beberapa kali gempa susulan yang membuat warga semakin cemas. Laporan BMKG gempa itu tidak berpotensi tsunami. 
 
 
Baca juga: BMKG: Gempa magnitudo 5,3 guncang di wilayah Teluk Tomini Sulteng

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023