Saya sudah tegaskan kepada kawan-kawan di Golkar supaya tidak mengusulkan atau menawar-nawarkan kepada Presiden. Kejadian ini tentu membuat Presiden dan Partai Demokrat berduka."
Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan tidak akan bersedia menjadi menteri pemuda dan olahraga bila ditawari oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Saya ingin menuntaskan pekerjaan besar saya sebagai pimpinan DPR. Lebih baik jabatan itu diserahkan kepada figur-figur yang lebih cocok," kata Priyo Budi Santoso di Jakarta, Jumat.

Proyo Budi Santoso, yang juga wakil ketua DPR, mengatakan Partai Golkar tidak akan mengusulkan atau menawarkan figur yang akan menjadi Menpora kepada Presiden.

Menurut dia, Menpora pengganti Andi Alfian Mallarangeng merupakan hak prerogatif Presiden, sehingga Partai Golkar tidak akan mengajukan atau menawarkan nama.

"Saya sudah tegaskan kepada kawan-kawan di Golkar supaya tidak mengusulkan atau menawar-nawarkan kepada Presiden. Kejadian ini tentu membuat Presiden dan Partai Demokrat berduka," tuturnya.

Sebelumnya, Andi Alfian Mallarangeng menyatakan mengundurkan diri dari jabatan menteri pemuda dan olahraga dan sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat. Pengunduran diri itu sudah disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.

Pengunduran diri itu terkait dengan penetapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentang status Andi yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, Bogor.

Dalam pernyataan yang disampaikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (7/12), Presiden menyampaikan bahwa Andi Mallarangeng telah mengajukan permohonan pengunduran diri dari jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga.

Presiden menjelaskan, setelah mempelajari alasan dan pertimbangan permohonan pengunduran diri tersebut, ia dapat menerima dan menyetujuinya. Presiden juga menugaskan Menko Kesra HR Agung Laksono, sebagai pejabat sementara Menteri Olahraga. (D018)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012