Fuzhou (ANTARA) - Sebuah kapal perang China yang menghadap ke Selat Taiwan memulai latihan perang pada Sabtu dan latihan militer tersebut dimaksudkan sebagai peringatan kepada pihak-pihak yang menginginkan kemerdekaan Taiwan.

Kapal pendarat jenis amfibi tersebut, yang mampu mengangkut pasukan dan persenjataan, menembakkan serangkaian artileri di kawasan Teluk Buoyan di Provinsi Fujian, sekitar 50km dari Kepulauan Matsu di dekat dataran China yang dikuasai Taiwan.

China mengeklaim Taiwan, yang diperintah sendiri secara demokratis, bagian dari teritori mereka. Beijing mengatakan pihaknya tidak akan pernah ragu untuk menggunakan kekuatan militer terhadap pulau tersebut.

Taiwan dengan tegas menolak klaim China tersebut.

Kepulan asap dari moncong senjata terlihat di buritan kapal perang saat menembakkan peluru ke sasaran di darat dan di laut. Perahu nelayan dan kapal kargo, yang sedang berlayar di dekat aktivitas latihan, menjauh dari zona latihan perang itu.

Kapal perang tersebut tidak berlayar ke arah Kepulauan Matsu yang dikuasai Taiwan sejak pemerintah Republik China melarikan diri ke Taiwan pada 1949 setelah mengalami kekalahan dari pasukan komunis pimpinan Mao Zedong.

Kepulauan itu diperkirakan akan menjadi target Beijing dalam latihan militer tersebut.

Komando Wilayah Timur China, salah satu dari lima komando Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) yang mengawasi Laut China Timur, termasuk Selat Taiwan, menyatakan patroli siaga akan dikerahkan di sekitar Taiwan selama tiga hari.

Latihan militer tersebut merupakan "peringatan serius" terhadap pasukan pro-kemerdekaan di Taiwan dan juga untuk menjaga integritas kedaulatan wilayah China.

Latihan itu mengepung Pulau Taiwan dari sisi utara, selatan dan timur, sebagai bentuk peringatan atas pertemuan pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di AS pada Rabu, yang memantik amarah Beijing.

Seorang pekerja penyulingan minyak bernama Zhao di desa di tenggara arena latihan militer kepada Reuters mengatakan bahwa ia sudah biasa menyaksikan latihan militer saat masih kecil di Kota Qingdao.

"Saya tidak sadar bahwa ada latihan sampai saya datang disini, tapi saya tidak terkejut sama sekali kali karena sudah sangat sering melihatnya," kata Zhao (40 tahun).

Ketika ditanya mengenai Taiwan, Zhao mengatakan bahwa ia berharap kedua pihak bisa "bersatu" secepatnya.

Selain kapal perang, sebanyak 42 pesawat jet tempur China sudah terlihat melintasi garis tengah Selat Taiwan yang sensitif. Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan bahwa mereka melihat delapan kapal China.

Di kawasan wisata Pulau Pingtan di Propinsi Fujian, salah satu titik daratan China paling dekat dengan Taiwan, seorang mahasiswa berusia 25 tahun yang mengaku bernama Chen mengatakan bahwa ia berharap China bisa merebut kembali Taiwan ketika ia masih hidup.

"Saya pribadi berharap kami bisa merebut kembali Taiwan dengan cara damai. Latihan militer hanya sebuah cara untuk memperlihatkan kekuatan nasional kami," katanya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kunjungi Taipei, legislator AS janjikan pelatihan militer bagi Taiwan
Baca juga: China umumkan latihan militer sekitar Taiwan usai kunjungan Tsai ke AS

 

Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023