Jakarta, 11/12 (ANTARA) - Tahun 2013 Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KKP ) memperoleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2013 sebesar Rp 7,07 triliun. Anggaran tersebut meningkat sebanyak 18 persen dibandingkan APBN 2012. Peningkatan alokasi anggaran ini merupakan bentuk kepercayaan terhadap KKP, untuk dapat menggenjot kinerja pembangunan kelautan dan perikanan. Sektor kelautan dan perikanan dinilai semakin penting, karena telah berkontribusi nyata terhadap pembangunan nasional. Demikian dikatakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C.Sutardjo dalam acara serah terima DIPA 2013 di Kantor KKP, Jakarta, Selasa (11/12).

     Sharif menyampaikan kepada seluruh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), ketika akan menggunakan anggaran yang  dimulai pada 2013, agar sesuai dan sejalan dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku serta dilaksanakan secara efektif dan efisien. Hal itu ditujukan sebagai upaya untuk pencapaian target Indikator Kinerja Utama (IKU) pembangunan KKP yang telah ditetapkan dalam Renstra dan Rencana Kerja tahun 2013. "Setiap KPA perlu pula menyusun langkah - langkah untuk membina, memonitor dan mengendalikan penggunaan anggaran yang tertuang dalam DIPA, serta secara berkala menyampaikan laporan kinerja dan laporan keuangan sesuai dengan peraturan perundang - undangan," tegasnya.

     Pada 2013, KKP telah menargetkan indikator kinerja utama (IKU) yang meliputi  fungsi ekonomi yang mencapai 66 persen dari total anggaran dan fungsi lingkungan hidup dan pelayanan umum masing - masing sebesar 3 persen dan 25 persen. Di samping itu, KKP menjalankan fungsi pendidikan sebesar 6 persen yang merupakan bagian dari anggaran pendidikan nasional sebesar 20 persen dari APBN. Untuk fungsi ekonomi KKP telah mematok target pertumbuhan PDB  perikanan sebesar 7 persen,  produksi perikanan sebesar 18,49 juta ton, nilai ekspor hasil perikanan sebesar 5 milliar dollar AS, tingkat konsumsi ikan sebesar 35,14kg / kapita / tahun serta  nilai tukar nelayan dan pembudidaya ikan sebesar 110. Sedangkan target kinerja yang terkait dengan fungsi lingkungan hidup, yaitu, luas kawasan konservasi laut dan perairan yang dikelola secara berkelanjutan 3,647 juta hektar, jumlah pulau - pulau kecil termasuk pulau kecil terluar yang dikelola sebanyak 60 pulau, serta persentase wilayah perairan yang bebas IUU Fishing dan kegiatan - kegiatan yang merusak sebesar 41 persen.

     Sebagai gambaran, DIPA di lingkungan KKP pada 2013 dilaporkan terdiri dari 10 DIPA Induk dan 887 DIPA Petikan. Adapun dari jumlah DIPA petikan tersebut, 94 persennya berada di Satuan Kerja UPT, Provinsi dan Kabupaten / Kota.  Beranjak dari hal itu, Sharif mengingatkan agar setiap unit kerja Eselon - I segera menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang diperlukan bagi setiap Satker UPT dan Daerah.  Hal itu ditujukan agar anggaran yang telah dialokasikan dapat dilaksanakan sejak awal tahun, serta terarah pada pencapaian target-target kinerja output dan outcome  prioritas.

     Sharif pun menekankan pentingnya setiap Satuan Kerja di lingkup KKP, untuk meningkatkan kesiapan pelaksanaan anggaran yang lebih matang lagi, sehingga  peningkatan penyerapan anggaran menjadi lebih baik dan tercapainya kinerja  output dan outcome. "Seiring dengan diserahkannya DIPA 2013 ini, maka setiap unit kerja Eselon I  segera dapat memulai persiapan pelaksanaan kegiatan. Selain itu, bagi pejabat eselon II yang berperan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) agar secara sungguh - sungguh melaksanaan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab  dan dilakukan dengan baik dan benar sesuai peraturan perundangan," jelasnya.

     Dalam kesempatan tersebut Sharif menyampaikan apresiasinya, kepada seluruh unit kerja Eselon I yang telah menyusun dokumen perencanaan dan penganggarannya secara tepat waktu, dengan data dukung yang lengkap dibandingkan tahun sebelumnya. Tercatat terdapat dua unit kerja di lingkup KKP yang alokasi anggarannya efektif sehingga mendapatkan zero blokir / tanpa bintang. Kedua unit kerja tersebut yakni, Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), serta Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Badan Litbang KP).

     Terhitung sejak 2010 hingga 2011, KKP sukses dalam mempertahankan opini hasil audit Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas akuntabilitas keuangan  dari Badan Pemeriksa keuangan (BPK). Sejalan dengan itu, KKP terus melakukan langkah - langkah perbaikan sebagai upaya untuk terus meningkatkan kinerja dan memenuhi Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) menjadi nilai 'A' pada 2013.

     Sebagai informasi, pada hari Senin (10/12) di Istana Negara, Presiden selaku Kepala Pemerintahan yang memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara telah menyerahkan DIPA kepada seluruh Kementerian / Lembaga dan Pemerintah Daerah. Presiden dalam arahannya, menyampaikan tiga point penting a.l, pertama, agar anggaran yang telah tersedia dilaksanakan dengan tepat, transparan dan akuntabel. Hal tersebut merupakan upaya dini untuk mencegah terjadinya penyimpangan penggunaan anggaran dan korupsi. Kedua, dalam melaksanakan pagu anggaran agar terbebas dari keragu - raguan, guna menghindari terjadinya kemandekan, yang berpotensi dapat mengganggu jalannya pembangunan nasional. Ketiga, alokasi anggaran pemerintah adalah merupakan salah satu faktor penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Indra Sakti, SE, MM, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi,Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP. 0818159705)


Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2012