Jakarta (ANTARA) - Emiten BUMN bidang konstruksi PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) mencatatkan laba bersih senilai Rp675,76 miliar sepanjang 2022, atau berbanding terbalik dibandingkan sebelumnya rugi Rp1,94 triliun pada 2021.

Melansir laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, laba bersih perseroan ditopang oleh penjualan dan pendapatan usaha yang mencapai Rp2,06 triliun pada 2022, atau meningkat 49 persen year on year (yoy) dari sebelumnya senilai Rp1,38 triliun pada 2021.

Pendapatan perseroan dikontribusikan oleh segmen produksi dan jasa precast senilai Rp830,93 miliar, segmen readymix senilai Rp820,44 miliar, serta segmen konstruksi senilai Rp410,79 miliar.

Seiring dengan kenaikan penjualan, perseroan mencatatkan beban pokok penjualan dan pendapatan yang juga meningkat menjadi Rp1,75 triliun, atau naik 26,81 persen yoy dari sebelumnya sebesar Rp1,38 triliun pada 2021.

Kemudian, entitas usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ini mencatatkan beban penjualan senilai Rp304,22 miliar, serta beban umum dan administrasi senilai Rp1,03 triliun pada 2022.

Lebih lanjut, beban bunga dan keuangan tercatat senilai Rp451,27 miliar, beban pajak final senilai Rp4,46 miliar, serta beban lainnya senilai Rp428,52 miliar pada 2022.

Hingga akhir 2022, WSBP mencatatkan ekuitas atau defisiensi modal senilai minus Rp2,10 triliun, sedangkan liabilitas senilai Rp8,06 triliun.

Dengan demikian, perseroan mencatatkan jumlah aset senilai Rp5,96 triliun hingga akhir 2022, yang apabila dibandingkan dengan laba bersih yang diperoleh, maka rasio Return on Asset (RoA) perseroan pada 2022 sebesar 11 persen.

Sebagaimana diketahui, pada 2022 Waskita Beton Precast menyelesaikan proses restrukturisasi keuangan melalui proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Adapun, saat ini perseroan fokus pada penyelesaian seluruh kewajiban kepada para krediturnya sesuai dengan skema homologasi.

Baca juga: Waskita Beton akan selesaikan proyek Tol Cimanggis- Cibitung pada 2023

Baca juga: Waskita Beton Precast raih nilai kontrak Rp4,56 triliun

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023