Hari ini kami cek lokasi karena agak berbeda dari tahun yang lalu. Tahun ini Jembatan Glagah masih tertutup karena ada kerusakan, sehingga jalur selatan Jalan Deandeles kita alihkan ke jalan utama Wates-Purworejo
Kulon Progo, DIY (ANTARA) - Penjabat Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meninjau beberapa titik jalur mudik Lebaran 1444 Hijriah di wilayah ini.

"Hari ini kami cek lokasi karena agak berbeda dari tahun yang lalu. Tahun ini Jembatan Glagah masih tertutup karena ada kerusakan, sehingga jalur selatan Jalan Deandeles kita alihkan ke jalan utama Wates-Purworejo. Pengalihan melewati simpang Glaheng hingga ke Simpang Tiga Sindutan," katanya di Kulon Progo, Senin.

Ia mengatakan jalur mudik di wilayah Kulon Progo pada tahun ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, dikarenakan Jembatan Glagah yang belum dapat dilalui karena kerusakan.

Titik lain yang juga menjadi fokus perhatian, katanya, adalah jalan depan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Masyarakat diharapkan bisa mengalokasikan waktu lebih banyak dan memakai kendaraan roda empat untuk menuju bandara, agar tidak tergesa-gesa dalam mengejar jadwal penerbangan.

Sementara untuk perbaikan jalan, kata dia, sudah dilakukan. Selain penggantian aspal, juga dilakukan penambalan di beberapa titik jalan.

"Kami berharap arus mudik dan balik tahun ini bisa lancar. Jalur mudik untuk H-7 hingga H+7 sudah siap. Angkutan non penumpang dan tidak esensial dilarang melintas sementara. Tapi untuk angkutan sembako, bahan bakar minyak (BBM), gas dan peralatan medis tetap bisa melintas," katanya.

Namun demikian, katanya, pemkab melalui Dishub telah menyiapkan jalur-jalur alternatif sebagai pengalihan arus. Selain itu untuk mengurai titik-titik rawan kemacetan di beberapa persimpangan, nantinya akan dipersiapkan bersama jajaran Polres Kulon Progo untuk mengatur lalu lintas.

"Kami persiapkan bersama Polres Kulon Progo agar siaga 24 jam untuk mengatur lalu lintas," katanya.

Pihaknya mengimbau masyarakat yang akan masuk wilayah Kulon Progo atau DIY untuk memastikan BBM dalam kondisi penuh guna mengantisipasi antrean panjang di SPBU yang dapat memicu penumpukan kendaraan.

"Pastikan BBM terisi penuh, isi BBM sebelum DIY, menjaga antisipasi keterbatasan parkiran SPBU supaya tidak melimpah ke jalan. Kalau soal BBMnya cukup, tapi soal antreannya yang mungkin panjang," kata Tri Saktiyana.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kulon Progo Lucius Bowo Pristiyanto mengatakan dengan ditutupnya Jembatan Glagah, Dishub telah menyiapkan teknis pengaturan jalur untuk mengurai kepadatan kendaraan agar tidak tertumpu pada satu titik.

"Nanti kita akan pasang rambu sementara, dan sebagian kita alihkan biar lewat Bantul, kita pasang informasi jalur-jalur alternatif menuju Yogyakarta, biar tidak tertumpu di Wates, teknis seperti itu," katanya.

Baca juga: Pemkab Kulon Progo larang ASN gunakan mobil dinas untuk mudik

Baca juga: AP I proyeksikan penumpang di Bandara YIA capai 12 ribu per hari

Baca juga: Volume kendaraan pemudik lewat Kulon Progo naik 10 persen

Baca juga: Jalan rusak, jumlah pengunjung Kebun Teh Tritis Kulon Progo anjlok

Pewarta: Sutarmi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023