Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan kegiatan pemilihan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sandubaya, saat ini sudah mampu mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) hingga 8 ton per hari.

Kepala Bidang (Kabid) Persampahan DLH Kota Mataram Vidi Partisan Yuris Gamanjaya di Mataram, Senin, mengatakan, volume sampah yang masuk ke TPST Sandubaya yang melayani dua kecamatan yakni Kecamatan Sandubaya dan Cakranegara sebanyak 57 ton per hari.

"Dari 57 ton itu, setelah kita pilah dan olah terjadi pengurangan hingga 8 ton per hari," katanya.

Sebanyak 8 ton sampah yang berhasil dipilah di TPST Sandubaya itu, lanjutnya, terbagi menjadi dua yakni sekitar 3-5 ton sampah rumah tangga sisa makanan, sayur, dan buah diolah menjadi pakan maggot.

Sampah rumah tangga itu, diproses dengan digiling menjadi "bubur" kemudian dikemas untuk dibawa ke Mataram Maggot Center (MMC) Kebon Talo.

"Sedangkan sisanya sekitar 3 ton, merupakan sampah anorganik berupa sampah plastik antara lain berupa, botol, gelas, kertas semen, kresek bening, karung, dan lainnya," katanya.

Dengan adanya aktivitas pengolahan sampah di TPST Sandubaya ini, maka sampah yang dibuang ke TPA hanya residu atau sisa sampah yang sudah tidak bisa diolah.

"Keberadaan TPST ini kita optimalkan untuk mengurangi volume sampah yang dibuat ke TPA, dengan mengolah sampah menjadi barang bernilai ekonomi," katanya.

Terkait dengan itu, lanjutnya, untuk mengoptimalkan pengolahan sampah di TPST Sandubaya, tahun ini direncanakan akan dilakukan penambahan mesin pemilah sampah sebanyak enam unit.

Pasalnya, enam unit mesin pemilihan sampah yang ada saat ini nilai tidak sebanding dengan volume sampah yang masuk ke TPST Sandubaya.

"Satu mesin hanya mampu mengolah 800 kilogram per hari, sementara volume sampah yang masuk 57 ton per hari," katanya.

Apabila, enam mesin pemilah sampah bisa teralisasi tahun ini, maka kegiatan pemilihan sampah di TPST Sandubaya bisa lebih maksimal. "Bisa jadi, 50 persen sampah yang masuk habis kita olah," katanya.

Baca juga: Pengolahan residu di TOSS Center Klungkung-Bali pikat Menteri Kongo
Baca juga: Bandung ungkap ketertarikan kerja sama pengolahan sampah di TPS

Pewarta: Nirkomala
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023