Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas melakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Hyundai Heavy Industry (HHI) untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja melalui program pelatihan vokasi.

MoU antara Ditjen Binalavotas dan HHI ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan kerja Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah ke Korea Selatan pada tahun 2022 lalu.

Baca juga: Kemnaker berangkatkan 160 peserta magang ke Jepang

Menaker Ida Fauziyah di Jakarta, Senin, menyampaikan bahwa ruang lingkup dari MoU antara Binalavotas dan HHI ditekankan pada pengembangan pelatihan vokasi dan sertifikasi dalam bidang kejuruan las, listrik, serta pengecatan dengan menggunakan standar HHI yang nantinya dilakukan di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP).

Ia menambahkan, sebagai implementasi awal dari MoU ini akan diselenggarakan piloting program pelatihan kejuruan las di BBPVP Serang dengan peserta sebanyak 50 orang.

Baca juga: Kemnaker: Pelatihan vokasi berperan strategis tekan pengangguran

"Setelah mengikuti pelatihan, diharapkan para lulusan dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja terampil untuk ditempatkan di HHI atau anak perusahaannya di Korea Selatan," tuturnya.

Ia mengatakan, tenaga kerja terampil pada umumnya telah mengikuti pelatihan sesuai sektor yang mereka minati, dan memiliki sertifikasi dari lembaga yang berwenang.

Dengan keterampilan yang tersertifikasi tersebut, kata Menaker, para tenaga kerja siap dalam mendukung perkembangan usaha perusahaan HHI.

Baca juga: Menaker: Revitalisasi pendidikan vokasi langkah penting pacu mutu SDM

"Para tenaga kerja memiliki sertifikasi secara nasional untuk membuktikan bahwa mereka kompeten dan layak pada suatu pekerjaan tertentu," ucap Ida Fauziyah.
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023