Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan RI menginformasikan bahwa penerima vaksin COVID-19 dosis penguat pertama di Indonesia hingga 10 April 2023 mencapai 68.664.708 orang.

Dilansir dari laporan Vaksinasi COVID-19 Nasional Kemenkes RI di Jakarta, Senin, total penerima dosis penguat pertama tersebut setara dengan 37,82 persen dari angka sasaran 234.666.020 orang, sejak program tersebut dimulai pada Januari 2022.

Cakupan vaksinasi penguat dosis kedua yang dimulai sejak Januari 2023 mencapai 3.102.596 orang atau setara 1,71 persen dari jumlah sasaran.

Penerima dosis pertama sebanyak 203.826.021 orang atau setara 86,86 persen, sedangkan dosis kedua atau primer mencapai 174.859.344 orang atau setara 74,51 persen dari jumlah sasaran.

Program vaksinasi COVID-19 di Indonesia diberikan kepada kelompok tenaga kesehatan, lanjut usia, petugas publik dan tenaga pendidik, masyarakat rentan dan umum, program gotong royong, kelompok usia 12-17 tahun, dan usia 6-11 tahun.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperbarui panduan pemberian vaksin COVID-19 bagi kelompok masyarakat dengan prioritas tertentu berdasarkan pertemuan bersama Kelompok Penasihat Strategis Pakar Imunisasi (SAGE) pada 20-23 Maret 2023.

Baca juga: 1.210 tenaga kesehatan di Lhokseumawe sudah divaksin dosis keempat

Prioritas tertinggi ditempati ibu hamil, lansia, anak usia di atas enam bulan, orang dengan immunocompromised (HIV dan penerima transplantasi), orang dewasa dengan komorbid dan tenaga kesehatan.

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menekankan pentingnya meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19 dosis penguat menjelang aktivitas mudik Lebaran 2023.

Asisten Deputi Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kemenko PMK Nia Reviani mengatakan masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan perlu berpartisipasi aktif meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19 dosis penguat menjelang mudik Lebaran.

Vaksinasi COVID-19 dosis penguat diperlukan sebagai langkah positif dalam melindungi masyarakat dari risiko penularan COVID-19 serta meningkatkan efektivitas dari vaksinasi yang telah dilakukan sebelumnya.

"Dengan mendapatkan vaksinasi booster (penguat), maka tingkat kekebalan tubuh akan meningkat, sehingga akan membantu masyarakat untuk lebih terlindungi dari COVID-19 dan mencegah penyebaran virus," katanya.

Baca juga: Dinkes Bengkulu ajukan penambahan dua ribu dosis vaksin COVID-19
Baca juga: Epidemiolog: Angka kematian terkendali meski varian Arcturus muncul


Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023