Bengkulu (ANTARA News) - Provinsi Bengkulu ke depan berpotensi menjadi lokasi transmigrasi swakarsa mandiri dan tidak menerima transmigrasi umum, kata Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Disnakertrans) Provinsi Bengkulu Hasanuddin.

Program transmigrasi swakarsa mandiri itu dilakukan mengingat makin menyempitnya lahan yang tersedia, di samping mengantisipasi gejolak lahan bagi masyarakat setempat, kata Hasanuddin di Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan, program itu akan dijadikan wacana nasional dan tidak hanya di Bengkulu, tapi berlaku juga di provinsi lain di tanah air.

Pertimbangannya, kata dia, selama ini warga trans umum setiap kepala keluarga mendapatkan lahan pertanian dua hektare dan lahan perkarangan seperempat hektare.

Sedangkan penduduk lokal saat ini tidak memiliki lahan seluas itu dan akhirnya akan menjadi gejolak masalah lahan, dengan demikian lebih efektif warga trans baru diberikan lahan seperempat hektare dan modal usaha.

Sebelumnya, di Bengkulu juga sudah ada pola Transmigrasi Swakarsa Mandiri (TSM) tersebut, namun pesertanya tidak berhasil akibat sulit memasarkan produknya akibat transportasi kurang lancar.

Sekarang transportasi antara kabupaten,provinsi bahkan antara provinsi sudah lancar, sehingga produk TSM itu akan terjual habis, ujarnya.

Selanjutnya, ia mengatakan, pada 2013 Provinsi Bengkulu mendapatkan alokasi dana anggaran Transmigrasi sebesar Rp35,5 miliar.

Anggaran sebesar itu akan disalurkan pada beberapa kabupaten penerima transmigrasi berikut warga trans baru didatangkan dari Jawa sebanyak 486 kepala keluarga.

Ia menjelaskan, dana sebesar Rp35,5 miliar itu dialokasikan untuk Disnakertrans Provinsi Bengkulu sebesar Rp1,8 miliar khusus untuk pengadaan jaminan hidup (Jadup).

Untuk Kabupaten Bengkulu Utara mendapat alokasi dana Rp12,6 miliar dalam mengembangkan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Ligita, terutama pengembangan sarana umum dan lainnya.

Pada KTM Ligita itu sebelumnya mendapat bantuan dana sebesar Rp99 miliar untuk pembangunan sarana jalan dan pasitas sentra ekonomi lainnya.

Lokasi transmigrasi baru di Kabupaten Kaur sebanyak 200 kepala keluarga (KK) dan mendapatkan anggaran Rp12,4 miliar.

Selanjutnya, alokasi dana untuk Kabupaten Rejang Lebong Rp7,4 miliar dan warga transmigran baru sebanyak 200 KK yang akan ditempatkan di Bukit batu setempat.

Sedangkan di Kabupaten Bengkulu Selatan mendapatkan anggaran Rp1,4 miliar dan jatah pemenuhan transmigrans baru 14 KK, sedangkan sebelumnya sudah dimasukkan 86 KK.

Pasokan warga transmigrasi selama tahun 2012 hanya 100 KK Kabupaten Kaur dan Kabupaten Kepahiang juga 100 KK, jelasnya.

(Z005/F002)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012