Dalam tausiah-nya, Wapres mengatakan menurut beberapa pendapat Malam Lailatul Qadar ada di 10 hari terakhir bulan Ramadhan dan Allah SWT tidak menjelaskan secara pasti kapan malam itu terjadi, karena malam itu istimewa.
"Malam Lailatul Qadar itu tidak dijelaskan oleh Allah di mana letaknya. Maksudnya apa, supaya kita terus mencari selama bulan Ramadhan, walaupun menurut banyak pendapat, ada di 10 terakhir bulan Ramadhan. Menjadi kebiasaan Allah, menyamarkan sesuatu yang istimewa," kata Wapres.
Baca juga: Wapres dapat undangan singgah ke Masjid Mihara di Hiroshima Jepang
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin anjurkan perbanyak doa dan zikir
Wapres menyampaikan malam itu dinamakan Lailatul Qadar karena pada malam itu diturunkan ketentuan qadar mengenai segala macam persoalan hidup di dunia dan juga masalah hukum yang menyangkut setiap orang.
"Jadi Allah menurunkan, qadar itu sudah ada sebelum ada bumi dan langit. Doa kita di bulan Ramadhan pada saat 10 (hari) terakhir Ramadhan kita mohon doa kepada Allah supaya ketentuan menjadi ketentuan yang baik-baik saja," ujarnya.
Dia menyampaikan, ibadah di satu Malam Lailatul Qadar lebih baik dari ibadah selama 83 tahun dan 4 bulan.
"Ibadah di Malam Lailatul Qadar nilainya tinggi. Mudah-mudahan kita semua dapat Malam Lailatul Qadar," kata Wapres.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023