Ankara (ANTARA) - Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina Emine Dzhaparova pada Senin (10/4) mengadakan pertemuan dengan pejabat senior Kementerian Luar Negeri India di New Delhi, dalam lawatan pertama sejak Ukraina berperang dengan Rusia.
 
Kunjungan resmi Dzhaparova ke India itu berlangsung dari 9 April hingga 12 April 2023.

Selamat kunjungan, ia juga akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri dan Budaya Meenakshi Lekhi dan Wakil Penasihat Keamanan Nasional Vikram Misri.

Pada Senin, Dzhaparova mengadakan pertemuan bilateral dengan Sanjay Verma, pejabat senior Kemenlu India. 

"Membahas keterlibatan dan kerja sama bilateral ke depan. Semoga lawatannya berjalan baik. Pertama kalinya ia berkunjung sebagai wamenlu ke negara yang ia kenal," tulis Verma dalam media sosial Twitter.

Dzhaparova juga menuliskan cuitan tentang pertemuan tersebut.

"Memperbarui upaya Ukraina untuk melawan agresi Rusia yang tidak beralasan. Mengundang (India) untuk bergabung dengan inisiatif PeaceFormula & GrainFromUkraine dari Presiden Zelenskyy. Penting untuk melibatkan India," tulisnya di Twitter.

Ketika berbicara kepada wartawan di luar kantor Kementerian Luar Negeri di New Delhi, Dhzaparova mengatakan, "Saya memberi tahu wakil menteri tentang situasi militer, yang cukup sulit daripada kenyataan."

Ia menyatakan bahwa India sebagai "pemain global" adalah guru Visha (guru dunia) dan menambahkan, "Kami (Ukraina) adalah korban perang, perang yang tidak beralasan, perang neokolonial."

Saat ditanya tentang India yang mengimpor energi dari Rusia, ia mengatakan, "Kami tidak dalam posisi menginstruksikan India dalam hubungan ekonomi mereka dengan negara lain."

"Kami hanya berpikir bahwa sangat penting untuk melakukan diversifikasi, semua sumber daya, bukan hanya energi tetapi juga sumber militer. Menurut saya, India perlu pragmatis dalam mendiversifikasi sumber energi, kontrak militer, dan interaksi politik," katanya. 

Sementara itu dalam wawancara dengan saluran televisi CNBC TV18, Dzhaparova mengatakan Kiev meminta Perdana Menteri India Narendra Modi dan pejabat tinggi lainnya berkunjung ke Kiev.

"Kami menantikan untuk menyambutnya (Modi) di Kiev suatu hari nanti," katanya.

China dan India menguasai 91 persen ekspor minyak mentah Rusia pada Maret karena sanksi-sanksi Barat membuat Rusia mengalihkan hampir seluruh rute perdagangannya dari Eropa ke Asia, menurut data perusahaan analisis energi Vortexa.  

Rusia baru-baru ini mengumumkan konsep kebijakan luar negerinya yang baru serta mengatakan “memperkuat dan memperdalam hubungan dengan China dan India adalah prioritas diplomatik” bagi negara tersebut.

India, meskipun menolak mengutuk perang Rusia di Ukraina, bersikeras bahwa penyelesaian konflik tersebut harus diselesaikan melalui dialog dan diplomasi. India juga telah membeli bahan bakar Rusia dengan harga diskon.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Zelenskyy minta PM India bantu dengan 'formula perdamaian'

Baca juga: India sebut impor minyak Rusia bagian dari manajemen inflasi


 

Putin akan bahas rencana perdamaian Ukraina saat bertemu Xi Jinping

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023