Padang (ANTARA) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat mengirimkan 43 pemuda dari keluarga miskin ke Korea Selatan (Korsel) guna bekerja di perusahaan pembuatan kapal milik Hyundai.

"Saat ini mereka mengikuti pelatihan pengelasan di Batam," kata Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Pariaman, Noviardi di Pariaman, Selasa.

Ia mengatakan puluhan pemuda yang akan bekerja di Korsel tersebut sebelumnya telah mengikuti seleksi yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Setidaknya, kata dia ada 88 warga Pariaman yang mengikuti seleksi namun yang dinyatakan lulus 43 orang.

Rentang usia yang mengikuti program tersebut mulai dari 22 tahun sampai 45 tahun dengan jenjang pendidikan tamatan SMA sederajat dan sarjana, hal itu sesuai dengan persyaratan dari pihak perusahaan.

"Permintaan perusahaan 100 orang. 43 orang itu kemampuan daerah, jika dana kembali tersedia maka akan disusul angkatan lainnya," katanya.

Ia menyampaikan biaya keberangkatan dan pelatihan pemuda yang dinyatakan lulus tersebut dari APBD, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), serta pertanggungjawaban sosial perusahaan yang ada di Pariaman.

Sedangkan administrasi keberangkatan puluhan pemuda tersebut ke kementerian terkait diurus oleh pihak perusahaan sehingga warga Pariaman yang akan bekerja di Korsel itu bisa fokus mengikuti pelatihan.

Ia menjelaskan pengiriman pemuda Pariaman untuk bekerja di Korsel tersebut merupakan upaya Pemkot setempat mengentaskan kemiskinan di daerah itu. Jika program ini berhasil maka tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menjalin kerja sama dengan perusahaan lainnya.

"Oleh karena itu, yang berangkat itu bagi yang mau mengubah nasib. Nanti mereka dapat membantu keluarga. Mereka juga diminta membayar zakatnya ke Baznas Pariaman," ujarnya.

Dana yang terkumpul di Baznas Pariaman tersebut tidak saja dapat digunakan untuk membantu warga miskin namun juga membantu angkatan kerja dari ekonomi lemah lainnya untuk mengikuti pelatihan sehingga dapat bekerja di perusahaan dengan gaji besar.

Ia menambahkan pihaknya memiliki sejumlah upaya menekan angka pengangguran di Pariaman mulai dari mengirim pemuda mengikuti pelatihan kerja serta berupaya mendatangkan investor guna membuka lapangan pekerjaan di daerah itu.

Salah seorang peserta yang mengikuti program tersebut Darwinsyah Putra mengatakan dirinya tertarik bekerja di Korsel karena ingin membantu perekonomian keluarga dan mengubah nasib.

"Kasihan ibu saya, ayah sudah tidak ada. Untuk menghidupi saya dan saudara kembar saya ibu harus jualan gorengan setiap harinya," ujar dia.

Oleh karena itu, tambahnya dia akan mengikuti pelatihan sebaik mungkin agar mendapatkan sertifikat profesional sehingga dapat bekerja di perusahaan kapal di Korsel.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023