Makassar (ANTARA News) - Pedayung andalan Indonesia asal Sulawesi Selatan Anwar Tarra berhasil menyumbangkan medali perak bagi Indonesia pada kejuaraan Invitasi Canoe Asia di Hongkong, 8-10 Desember 2012.

Anwar Tarra, yang dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu, mengatakan, medali perak tersebut diraih pada nomor kano satu maraton 32 km. Anwar Tarra di babak final hanya kalah dari pedayung asal China.

"Peserta yang turun di nomor kano memang memiliki kualitas yang cukup merata. Makanya saya tetap bersyukur dengan raihan perak. Keberhasilan ini juga akan menjadi modal menghadapi beberapa kejuaraan yang menanti di 2013," jelasnya.

Menghadapi kejuaraan internasional Hongkong 2012, tim Indonesia yang menurunkan 12 pedayung terbaiknya sukses menjadi juara umum setelah merebut sembilan medali emas, empat perak, dan dua perunggu. Tim Indonesia juga berhasil mengalahkan sejumlah negara lain seperti China, Thailnad, Singapura serta tuan rumah Hongkong.

Setiba di Jakarta, Peraih emas PON 2012 itu berencana akan kembali ke Makassar, Kamis (13/12). Anwar Tarra akan kembali bergabung dalam Pelatnas pada awal Januari 2013.

"Setelah mengikuti kejuaraan di Hongkong, seluruh atlet diberikan libur selama dua minggu. Saya juga berharap setelah tiba di Makassar, bonus yang dijanjikan Pemprov Sulsel sudah bisa dicairkan," katanya.

Anwar Tarra, sebelumnya terancam batal memperkuat Indonesia karena sedang menjalani agenda pra jabatan sebagai PNS dilingkup Pemprov Sulsel. "Saya bersyukur tetap bisa mengikuti kejuaraan yang juga menjadi ajang seleksi SEA Games 2013. Saya juga gembira karena bisa menyumbangkan medali perak bagi Indonesia," ujarnya.

Sekretaris Umum KONI Sulsel Nukhrawi Nawir, menjelaskan, Anwar Tarra merupakan salah satu atlet Sulsel yang paling berpotensi. Pihaknya juga optimistis jika Anwar Tarra akan kembali bisa memberikan prestasi bagi Indonesia diberbagai ajang, termasuk SEA Games 2013.

"Torehan prestasi yang diraih Anwar kita harapkan bisa menjadi motivasi bagi atlet lain untuk terus meningkatkan kemampuannya," kata Nukhrawi.
(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012