Kondisi perekonomian yang stabil dan suku bunga perbankan yang rendah memberikan dampak positif bagi pengembang untuk dapat mengembangkan produk hunian, apalagi ditopang kebutuhan akan perumahan yang sangat tinggi,"
Jakarta (ANTARA News) - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) melalui anak perusahaannya, PT Adhi Persada Realti (APR), menawarkan dua hunian real estate perumahan The Taman Dhika Sidoarjo Kota, Jatim, dan Perumahan The Taman Dhika Cinere, Jakarta.

Direktur Utama PT Adhi Persada Realti, Ferry Febrianto, di Jakarta, Rabu, mengungkapkan saat ini bisnis yang menjanjikan, baik bagi investor, pengembang dan pihak-pihak terkait seperti bank dan konsumen.

"Kondisi perekonomian yang stabil dan suku bunga perbankan yang rendah memberikan dampak positif bagi pengembang untuk dapat mengembangkan produk hunian, apalagi ditopang kebutuhan akan perumahan yang sangat tinggi," katanya.

Dalam proses pembangunan, lanjutnya, The Taman Dhika Sidoarjo Kota telah memasarkan rumah dan ruko, sedangkan untuk perumahan The Taman Dhika Cinere, Jakarta, baru akan diperkenalkan kepada pasar pada awal Oktober 2012 dan sudah dipesan sebanyak 55 unit.

"Sampai akhir 2012 untuk The Taman Dhika Cinere dan ditargetkan dapat terjual 86 unit," urainya.

Untuk The Taman Dhika Cinere ditawarkan dengan harga di kisaran Rp370 juta untuk type paling kecil 40/84 hingga Rp1,07 miliar untuk tipe paling besar 120/180, sedangkan The Taman Dhika Sidoarjo Kota ditawarkan pada harga Rp296,34 juta untuk tipe 50/105 hingga Rp541,21 juta untuk tipe 120/67,5.

"Untuk target yang disasar adalah kelas menengah dan kelas atas," katanya.

Sementara itu, Chairman Jones Lang Lasalle Indonesia, Lucy Rumantir, mengungkapkan pertumbuhan pasar properti dalam negeri saat ini tidak terlepas dari membaiknya fundamental perekonomian Indonesia dan menguatnya sentimen investor.

"Ke depan, pasar properti di Indonesia masih akan terus menunjukkan pertumbuhan yang menarik dan sangat berpotensi menjadi pilihan investasi yang menguntungkan," tegasnya.

Berdasarkan data dari Real Estate Indonesia, pasar properti dalam negeri masih sesuai rencana karena kebutuhan perumahan yang masih belum terpenuhi.

Menurut data tersebut, hingga saat ini Indonesia masih kekurangan rumah sekitar 13,6 juta unit sehingga membuat sektor properti akan terus tumbuh dan berpotensi besar hingga ke luar Jawa.
(KR-SSB/A023)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012