PBB (ANTARA) - Juru Bicara Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Stephane Dujarric, Senin (10/4), menilai pembicaraan antara delegasi Arab Saudi-Oman dengan pemberontak Houthi di Sanaa, Yaman, merupakan langkah baik menuju deeskalasi ketegangan.

Dalam konferensi di New York, Senin, Dujarric menjawab pertanyaan dari reporter terkait laporan kemajuan yang dicapai untuk mewujudkan gencatan senjata permanen.

Gencatan tersebut, menurut dia, akan mengakhiri keterlibatan militer Arab Saudi sejak 2015 dalam koalisi militer pendukung pemerintah yang diakui secara internasional dalam konflik sipil dengan milisi Houthi.

Oman, salah satu negara tetangga, terlibat dalam perundingan damai dengan pihak-pihak yang bertikai di Yaman.

Hal itu sejalan dengan upaya PBB, yang dipimpin Utusan Khusus Hans Grundberg, dengan menjajaki berbagai opsi untuk memperpanjang dan memperluas gencatan senjata selama enam bulan yang berakhir pada Oktober 2022 lalu.

Menurut Grundberg beberapa waktu lalu, gencatan senjata itu sebagian besar masih berlaku bahkan setelah jangka waktunya berakhir, sedangkan banyak elemen masih diberlakukan.

Grundberg menuturkan bahwa bantuan kemanusiaan yang lebih besar, gencatan senjata nasional, dan penyelesaian politik berkelanjutan merupakan hal esensial.

Penyelesaian politik berkelanjutan itu memenuhi aspirasi warga perempuan maupun laki-laki Yaman melalui proses yang menyatukan semua pemangku kepentingan.

Dujarric menjelaskan pembicaraan di Sanaa disambut baik oleh Sekjen PBB Antonio Suterres. Grundberg pun terus berkoordinasi erat dengan negara-negara anggota regional terkait pelanjutan proses politik, dengan harapan dapat menghindari eskalasi apa pun dalam perang yang telah berlangsung lama tersebut.

Dujarric menyampaikan bahwa PBB tidak terlibat dalam pembicaraan di Sanaa yang dikuasai oleh Houthi tersebut.

"Kami tidak terlibat dalam setiap pembicaraan, kami tidak perlu (terlibat). Yang penting, semua pihak berupaya mewujudkan resolusi Dewan Keamanan yang relevan, PBB memfasilitasi pembicaraan, dan semua tanda mengindikasikan bahwa mereka melaksanakannya. Kendati demikian, kami akan harus menghadapi segala sesuatu satu per satu," ujarnya.

Sejumlah pemberitaan menyebutkan bahwa kemajuan dalam pembicaraan yang dimediasi Oman dan prospek cerah dari kesepakatan perdamaian bagi Yaman menambah momentum yang dihadirkan oleh pengaktifan kembali hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Iran.

Sejak konflik antara koalisi pimpinan Arab Saudi dan pemberontak Houthi memuncak pada 2015, puluhan ribu warga telah kehilangan nyawa, jutaan orang mengungsi, dan badan-badan bantuan telah menolong hampir 11 juta warga setiap bulannya pada tahun lalu melalui bantuan penyelamat nyawa, di tengah apa yang masih menjadi salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023