Musim paceklik sekarang ini karena kondisi cuaca yang tidak baik di perairan laut daerah ini.
Mukomuko (ANTARA) -
Para nelayan di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu mengalami paceklik akibat menurunnya hasil tangkapan mereka sejak sebulan terakhir.
 
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Warsiman, di Mukomuko, Selasa, mengatakan dalam situasi musim paceklik saat ini nelayan mempertimbangkan untuk melaut.
 
"Mereka tentu mempertimbangkan itu untuk turun lagi, karena sekarang ini susah mendapatkan ikan sehingga modal membeli bahan bakar tidak balik dari hasil melaut," ujarnya.
 
Untuk itu, katanya lagi, banyak nelayan di daerah ini terutama di wilayah Pantai Indah Mukomuko (PIM), Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko yang tidak melaut.
 
Ia mengatakan, imbas musim paceklik yang melanda daerah ini, yakni produksi perikanan tangkap pada tahun ini menurun, dan efek harga ikan di pasaran juga menjadi mahal.
 
"Musim paceklik sekarang ini karena kondisi cuaca yang tidak baik di perairan laut daerah ini. Kita juga tidak bisa mengendalikan alam," ujarnya.
 
Menurutnya, karena faktor alam ini sehingga tidak ada yang bisa mengantisipasi, untuk itu mereka harus melakukan aktivitas lain selain melaut.
 
Dia mengatakan, kalau di bidang perikanan, kebanyakan nelayan hanya fokus di usaha melaut, hanya ada beberapa nelayan saja yang punya usaha lain dan kebun kelapa sawit.
 
"Intinya hasil tangkapan nelayan daerah ini turun drastis, sehingga sering hasil tangkapan tidak sesuai biaya operasional yang dikeluarkan," ujarnya.
 
Berdasarkan hasil pemantauannya, katanya pula, setiap perahu nelayan tradisional di daerah ini hanya mampu pendapatan ikan sekitar 30 kilogram dengan harga jual puluhan ribu rupiah per hari.
 
Ia mengatakan, mereka cuma mendapatkan puluhan ribu rupiah per hari, sedangkan biaya operasional untuk membeli bahan bakar minyak mencapai ratusan ribu rupiah.
 
Dia menyebutkan, perahu yang memakai alat tangkap payang membutuhkan dua jeriken bahan bakar minyak atau sekitar 60-70 liter per hari, jaring lore dengan jangkauan melaut tidak terlalu jauh butuh satu jeriken lebih.
Baca juga: Nelayan Mukomuko menghalau lima kapal trawl
Baca juga: Nelayan Mukomuko Bengkulu panen ikan mungkus hingga melimpah

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023