Dubes Parengkuan menyampaikan salam Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan rakyat Indonesia kepada Presiden dan rakyat Italia. Dubes RI juga berharap dengan penugasannya di Italia, hubungan dan kerjasama RI-Italia akan semakin meningkat, demikian Minister Counsellor KBRI Roma, Musurifun Lajawa kepada ANTARA London, Rabu.
Presiden Napolitano mengatakan, hubungan dan kerjasama antara Indonesia dan Italia dalam beberapa tahun terakhir menunjukan perkembangan yang positif tetapi perlu digarap dan dikembangkan untuk mencerminkan potensi besar kedua negara.
Presiden Napolitano menilai penting pertemuan PM Italia Mario Monti dengan mitranya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di sela-sela Sidang Umum PBB di New York pada 26 September lalu.
Pertemuan kedua pemimpin, lanjut Napolitano, akan mendorong kerjasama kedua negara di segala bidang, terutama ekonomi, investasi dan pariwisata.
Total nilai perdagangan RI-Italia pada tahun 2011 mencapai 4,39 milyar dollar AS, meningkat 33,89 persen. Sebagai negara industri maju, Italia mempunyai potensi besar untuk meningkatkan arus investasi dan kunjungan wisatawan ke Indonesia.
Presiden Italia juga mengharapkan peningkatan saling kunjung pemimpin kedua negara sebagai cerminan dari komitmen untuk memacu peningkatan hubungan dan kerjasama yang saling menguntungkan. Dalam hubungan ini, Presiden Napolitano menyambut baik rencana kunjungan Menlu RI, Marty Natalegawa ke Italia tahun depan.
August Parengkuan merupakan salah seorang tokoh pers Indonesia, wartawan senior yang pernah menjabat Wakil Pemimpin Redaksi/Pelaksana Harian Pemimpin Redaksi Harian Kompas merupakan wartawan ke sembilan yang menempati posisi Duta Besar RI.
Selain menjabat Dubes RI untuk Italia, merangkap Dubes untuk Malta, Siprus, dan organisasi PBB yang berbasis di Roma (ibu kota Italia), antara lain Organisasi Pangan Internasional FAO.
Wartawan senior Kompas, August Parengkuan, dilantik sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Italia bersama 15 duta besar lainnya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara pada tanggal 3 September lalu. (ZG)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012
