New York (ANTARA) - Dolar AS jatuh terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena pelaku pasar membukukan keuntungan ketika menunggu data inflasi AS Maret untuk tanda-tanda lebih lanjut apakah tekanan harga-harga surut.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,36 persen pada 102,2017 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0908 dolar AS dari 1,0859 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi 1,2418 dolar AS dari 1,2381 dolar AS pada sesi sebelumnya.

Dolar AS dibeli 133,7700 yen Jepang, lebih tinggi dari 133,5860 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9033 franc Swiss dari 0,9097 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3467 dolar Kanada dari 1,3508 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,4551 krona Swedia dari 10,5313 krona Swedia.

Pelaku pasar sedang menunggu pembacaan indeks harga konsumen AS dan indeks harga produsen AS untuk Maret, yang dijadwalkan akan dirilis masing-masing pada Rabu dan Kamis (13/4/2023).

"Data yang akan datang minggu ini penting karena ini akan menjadi salah satu kumpulan data terakhir untuk menginformasikan pertemuan Federal Reserve 3 Mei," kata William Northey, direktur investasi senior di U.S. Bank Wealth Management pada Selasa (11/4/2023).

Karena para pedagang mengambil beberapa keuntungan dan imbal hasil obligasi pemerintah yang lebih tinggi tidak memberikan dukungan apa pun, indeks dolar "menghadapi resistensi kuat di 102,80 dan mundur ke level 102," kata Vladimir Zernov, analis pemasok informasi pasar FX Empire, pada Selasa (11/4/2023).

"Banyak pedagang fokus pada data inflasi," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York. "Semua orang mencoba memahami apakah proses disinflasi kembali dan apakah ini memperumit apa yang dilakukan Fed."

The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga dengan tambahan 25 basis poin pada pertemuan 2-3 Mei, sebelum berhenti pada Juni. Pasar juga memperkirakan Fed akan memangkas suku bunga pada akhir tahun karena perkiraan resesi, meskipun pejabat Fed telah menekankan perlunya mempertahankan suku bunga tinggi untuk menurunkan inflasi.


Baca juga: Dolar melemah setelah kenaikan kuat dipicu taruhan Fed yang "hawkish"
Baca juga: Minyak terangkat sekitar dua persen jelang rilis data inflasi AS
Baca juga: Harga emas melonjak karena dolar AS melemah jelang data inflasi AS

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023