Trenggalek, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang Tulungagung, Jawa Timur terus mengoptimalkan serapan gabah dan beras hasil panen petani di wilayah kerjanya, termasuk di Kabupaten Trenggalek untuk meningkatkan cadangan beras di gudang-gudang mereka.

"(Bicara) target sebanyak mungkin. Selama ada panen raya, kami akan terus tampung. Jika perlu sampai penuh," kata Kepala Gudang Bulog Karangsuko Trenggalek, Adi Sumasto Saputro di Trenggalek, Rabu.

Sejak dimulainya panen raya pada pertengahan Maret hingga saat ini, serapan beras dari petani di wilayah Trenggalek tercatat mencapai 650 ton beras, dan 50 ton di antaranya telah didistribusikan untuk bantuan sosial pangan di daerah itu.

Serapan masih akan terus terus bertambah, mengingat panen raya baru dimulai. Adi mengatakan, pihaknya menargetkan minimal sarapan bisa memenuhi isi gudang Bulog Karangsuko Trenggalek yang memiliki kapasitas sekitar 3000 ton.

"Kalau soal target dari kantor cabang (Tulungagung), namun kalau berkaca dari serapan tahun lalu lebih dari 2 ribu ton (beras)," ujarnya.

Untuk memenuhi realisasi itu, pihaknya menggandeng mitra kerja yang melakukan serapan beras hingga menjamah luar daerah.

Untuk menyerap beras itu terdapat syarat ketat, mulai dari derajat sosoh minimum 95 persen, kadar air 14 persen, butir patah maksimum 20 persen dan butir menir maksimum dua persen.

"Jadi kami ambil dari mitra dan mitra tidak hanya mengambil dari Trenggalek. Ada yang dari luar daerah juga seperti misalnya Ngawi atau Nganjuk. Tergantung mana yang panen duluan. Untuk harga sekarang Rp9.950 per kilogram dari sebelumnya Rp8.300 per kilogram. Ketentuan HPP (harga pembelian pemerintah) dari pusat," ujarnya.

Adi mengaku cukup optimistis target serapan beras bakal tercapai dalam panen raya ini.

Untuk mengoptimalkan serapan, pihaknya bakal berkolaborasi dengan para mitra kerja Bulog.

"Kita (emang) kalah sama swasta soal cek kualitas, karena di kita ada standar–standar yang harus dipenuhi. Tapi Bulog menang di pencairan saat penyerapan. Biasanya kalau di swasta naruh barang, bayarnya tempo. Bisa beberapa hari atau bahkan beberapa pekan kemudian. Kalau di Bulog barang masuk, langsung dibayar," ujarnya.


Baca juga: Bulog telah serap 86 ribu ton beras hasil panen petani

Baca juga: Mentan harap Bulog maksimalkan serap gabah petani pada panen raya


 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023