Medan (ANTARA) - Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara mengejar serapan beras petani sebanyak 10 ribu ton sampai akhir tahun 2023.

"Kami memperkirakan bisa mendapatkan 10 ribu ton sampai Desember 2023," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu kepada ANTARA di Medan, Jumat.

Arif melanjutkan, untuk mewujudkan keinginan tersebut, Bulog Sumut mengincar hasil panen di kabupaten-kota di provinsi beribu kota Medan itu.

Bulog Sumut pun memaksimalkan delapan kantor cabang dan kantor cabang pembantu mereka karena panen di Sumut cenderung tidak serentak.

"Misalnya Kantor Cabang Medan akan memantau panen di Serdang Bedagai dan Deli Serdang, lalu Kantor Cabang Kisaran itu di Batu Bara dan Asahan, kemudian Kantor Cabang Pematang Siantar di Simalungun," tutur Arif.

Sebenarnya, menurut dia, Bulog Sumut menargetkan dapat menyerap 27 ribu ton beras petani sepanjang tahun 2023.

Akan tetapi, Arif mengakui itu sulit dilaksanakan lantaran harganya yang mahal. Bulog, dia menambahkan, cuma mampu membeli dengan harga pembelian pemerintah (HPP) Rp9.950 per kilogram untuk beras PSO atau kewajiban pelayanan kepada masyarakat.

Untuk itu, di luar PSO, Bulog Sumut mesti mendapatkan beras petani tersebut dengan harga komersial.

"Sampai hari ini, kami sudah membeli 4 ribu ton beras komersial," kata Arif.

Terkait panen, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara memperkirakan bahwa wilayahnya akan memproduksi 0,43 juta ton gabah kering giling (GKG) pada periode Oktober-Desember 2023.

Prediksi itu didapatkan BPS Sumut setelah melakukan survei dengan metode kerangka sampel area (KSA) dan metode ubinan berbasis subsegmen KSA.

Dari 0,43 juta ton GKG pada Oktober-Desember 2023 tersebut, BPS memperkirakan Sumut memiliki 0,24 juta ton beras pada periode yang sama.


Baca juga: Bulog Sumut pastikan tak ada mitra beras SPHP langgar aturan soal HET

 

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023