Saya bersama keluarga dari Denpasar (Bali) mudik untuk Lebaran di Jawa. Kalau mendekati hari raya biasanya sangat padat, makanya kami mengawali mudik
Banyuwangi, Jatim (ANTARA) - Warga kepulauan Madura dan Pulau Jawa yang bekerja di Pulau Bali, pada H-10 menjelang Idul Fitri (Lebaran) 1444 Hijriah mulai melakukan perjalanan mudik lebih awal melalui pelabuhan penyeberangan Gilimanuk-Ketapang

Sebagian besar dari mereka memilih mengawali mudik Lebaran, karena khawatir dan menghindari kepadatan maupun kemacetan arus mudik, apabila mendekati hari raya.

"Saya bersama keluarga dari Denpasar (Bali) mudik untuk Lebaran di Jawa. Kalau mendekati hari raya biasanya sangat padat, makanya kami mengawali mudik," kata Mulyadi, salah seorang pemudik saat turun dari kapal feri di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jatim, Rabu.

Menurut dia, mudik lebih awal karena belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya selalu padat pemudik mulai H-7 Lebaran, baik perjalanan darat (dari Denpasar) maupun kepadatan dam antrean panjang di Pelabuhan Gilimanuk.

Senada juga disampaikan pemudik lainnya, Sudi.

Ia mengaku mudik lebih awal selain menghindari kepadatan dan kemacetan, juga mengejar jadwal keberangkatan kapal feri dari Pelabuhan Jangkar, Situbondo ke Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Madura.

"Kebetulan saya memanfaatkan mudik gratis untuk pulang ke Raas. Jadi saya mudik hari ini karena besok kapal feri dijadwalkan berangkat pukul 12.00 WIB," ujarnya.

Sementara itu, Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Tri Kustanto menjelaskan bahwa puncak lonjakan pengguna jasa pelayaran Jawa-Bali pada musim mudik tahun ini diprediksi mulai tanggal 18 April 2023.

"Kami telah mempersiapkan segala sarana dan prasarana,mulai dari dermaga sandar kapal feri yang disiagakan untuk mengangkut para pemudik dari Bali ke Jawa dan sebaliknya," kata dia.

Ia menambahkan, pada momen Lebaran tahun ini jumlah pemudik diprediksi akan mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya.

"Untuk mengantisipasi lonjakan pemudik, telah disiapkan 2 hingga 3 armada kapal tambahan sehingga jumlah kapal total yang beroperasi 30 hingga 31 armada," ujar dia.

PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Banyuwangi bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya mempersiapkan kantong parkir di sekitar Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Gilimanuk untuk antisipasi kemacetan arus lalu lintas di depan pintu gerbang pelabuhan, demikian Tri Kustanto.

Baca juga: ASDP Ketapang menyiapkan kantong parkir untuk mengatasi kemacetan saat mudik

Baca juga: BPTD Banyuwangi menyiapkan skenario untuk mengatasi lonjakan jumlah pemudik liburan

Baca juga: ASDP: Arus mudik Gilimanuk-Ketapang terpantau lancar

Baca juga: Diusulkan ada komuter gratis dari Bali-NTB ke Jawa, ini alasannya

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023