Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri Yusharto Huntoyungo meminta Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Bali meningkatkan ekosistem inovasi berbasis riset, terutama untuk menyelesaikan masalah-masalah di wilayahnya.

"Masalah-masalah yang dihadapi daerah bisa menjadi isu dalam riset yang nantinya riset ini bisa menjadi bahan acuan dalam mengembangkan inovasi yang bermanfaat dan dekat dengan kebutuhan masyarakat," ujar Yusharto sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

Hal tersebut dia sampaikan saat menjadi narasumber dalam rapat koordinasi (rakor) yang diselenggarakan BRIDA Provinsi Bali dengan mengusung Tema "Sinergitas Kebijakan Pusat dan Daerah dalam Penguatan Peran BRIDA untuk Mewujudkan Evidence Based Policy", di Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Bali, Rabu (12/4).

Yusharto menyampaikan kerja sama antarorganisasi perangkat daerah (OPD) berperan penting dalam membentuk ekosistem inovasi di suatu daerah. Oleh karena itu, menurut dia, peran OPD perlu dimaksimalkan untuk meningkatkan ekosistem inovasi berbasis riset.

Baca juga: Kepala BSKDN ingatkan realisasi APBD harus berdampak ke masyarakat
Baca juga: Kepala BSKDN apresiasi aplikasi WebGIS Kepong Bakol


Dia mendorong OPD menjadikan pengembangan ekosistem inovasi berbasis riset sebagai program prioritas pemerintah daerah, termasuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.

"Jangan sampai ada OPD yang tidak berperan dalam pengembangan inovasi daerah. BRIDA bisa memfasilitasi aparatur daerah menciptakan inovasi berbasis riset. BRIDA bisa bekerja sama dengan para ahli dalam bidang riset," ujar Yusharto.

Dia menyampaikan inovasi yang berkualitas sepatutnya didukung dengan data kuat dan teruji sehingga saat dilaporkan kepada pemerintah pusat melalui BSKDN,  maka inovasi tersebut dapat dinilai sebagai inovasi yang memiliki nilai kematangan maksimal.

"Dalam penilaian Indeks Inovasi Daerah (IID) kami akan memberi nilai maksimal pada inovasi yang mencapai nilai kematangan sebesar 111 poin," kata dia.

Yusharto berharap Pemprov Bali dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan riset, termasuk lembaga swasta. Ke depan. Dia berharap hasil penelitian mereka dapat dipublikasikan dalam jurnal yang dimiliki Pemprov Bali.

"Riset tidak bisa dikembangkan sendiri. Untuk itu, bangun kolaborasi seluas mungkin sehingga riset ini akan terasa manfaatnya," ujarnya.

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023