Dubai (ANTARA News) - Amerika Serikat dan beberapa negara aliansinya menolak untuk menandatangani proposal perjanjian telekomunikasi internasional (ITR) dalam Konferensi Dunia tentang Telekomunikasi Internasional (WCIT) yang diselenggarakan di Dubai, 3 - 14 Desember.

Delegasi AS, Inggris, Australia, Kanada, dan sejumlah negara lain, menolak revisi perjanjian yang sudah berumur 24 tahun. Revisi perjanjian itu antara lain memuat tentang kesepatakan panggilan telepon dan lalu lintas data internasional.

"Amerika Serikat harus mengkomunikasikan tidak dapat menandatangani perjanjian dalam bentuk yang sekarang," kata Duta Besar AS pada pertemuan yang diselenggarakan International Telecommunication Union (ITU), Terry Kramer, seperti dilansir Reuters.

Perwakilan AS dan aliansinya, ditulis Reuters, menyebut perjanjian telekomunikasi internasional yang dibahas dalam konferensi Dubai itu akan memberikan kewenangan kepada PBB ataupun agen-agennya seperti ITU untuk mengatur Internet global.

The Verge menyebut kekhawatiran AS dan aliansinya itu dilatarbelakangi ketiadaan kontrol organisasi nonprofit ICANN dari AS yang mengatur sistem Internet global seperti alamat IP dan nama-nama domain.

Sementara dalam situs resmi ITU, Sekretaris Jenderal ITU, Hamadoun I.Touré, mengatakan konferensi yang dihadiri 1600 delegasi dari 151 negara anggota itu bukan untuk membahas pengaturan Internet oleh ITU.

"Saya ulangi bahwa konferensi tidak memasukkan ketentuan mengenai Internet dalam teks perjanjian. Telah dilampirkan pada perjanjian yaitu Resolusi tidak mengikat yang bertujuan membina perkembangan dan pertumbuhan Internet," sebut Touré.

Touré menambahkan perjanjian ITR baru tidak mencakup permasalahan konten dan secara eksplisit dinyatakan dalam pasal pertama.

"Kata 'Internet' diulang selama konferensi ini dan saya percaya ini hanyalah sebuah pengakuan dari realitas saat ini," kata Touré.

Delegasi Rusia sekaligus pejabat Kementerian Telekomunikasi dan Komunikasi Massa Rusia, Andrey Mukhanov, mengatakan ketidaksepahaman para delegasi negara-negara anggota ITU akan menjadi fragmentasi Internet pada masa mendatang.

"Itu akan menjadi (hal) negatif bagi semua dan saya berharap Amerika, dan rekan-rekan Eropa akan mengarah pada posisi konstruktif," kata Mukhanov seperti dikutip Reuters.

(I026)

Penerjemah: Imam Santoso
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012