Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Kedeputian Bidang Sistem dan Strategi menekankan pemetaan risiko bencana daerah aliran sungai (DAS) Asahan, Toba merupakan prioritas nasional. Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati menyampaikan program ini merupakan salah satu dari empat program pemulihan DAS kritis yang masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

“Pemetaan risiko DAS Asahan - Toba merupakan prioritas nasional, maka dari itu menjadi program penting untuk dilakukan,” ujar Raditya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Sungai Asahan alami pendangkalan

BNPB melakukan sosialisasi penyusunan peta risiko bencana DAS Asahan – Toba. Kegiatan tersebut berlangsung di Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, Senin (10/4). Penyusunan peta risiko ini bertujuan untuk memahami risiko dan mengetahui peran yang perlu dilakukan oleh seluruh pihak terkait dalam pengelolaan DAS Asahan – Toba. Selain itu, peta risiko dapat dimanfaatkan untuk upaya pengurangan risiko bencana yang berpotensi terjadi di kawasan itu.

“DAS Asahan Toba penting untuk dilakukan pemulihan, karena nilai strategisnya, seperti untuk mendukung Danau Toba menjadi destinasi wisata dunia, bendungan yang membangkitkan PLTA untuk industri penopang ekonomi nasional, serta Asahan memiliki daerah irigasi yang dapat mendukung ketahanan pangan,” tambahnya.

Ia menambahkan hasil dari pemetaan risiko diharapkan dapat digunakan untuk mendukung dalam membuat kebijakan pengelolaan DAS.

“Penelitian-penelitian yang dilakukan dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembuatan kebijakan yang diperlukan dalam mencegah bencana banjir, termasuk untuk mendukung kegiatan pariwisata,” tambah Raditya.

Raditya menegaskan bencana adalah urusan bersama, sehingga perlu adanya kerja sama pentaheliks untuk melakukan penanganan bencana yang lebih baik.

“Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Perlu adanya kolaborasi keterlibatan pemerintah pusat, daerah, perguruan tinggi, lembaga usaha dan masyarakat,” ujarnya.

Baca juga: F1 Powerboat Danau Toba lebih dari sekadar balapan kapal supercepat

Baca juga: Kemenparekraf perbanyak event internasional di Danau Toba


Pada kesempatan yang sama, anggota Komisi VIII DPR RI Iskan Qolba Lubis mengemukakan mitigasi bencana di sepanjang DAS sangat perlu dilakukan demi menjaga keselamatan masyarakat.

“Disiapkan tanggul-tanggul di sisi sungai sebagai penahan air. Namun, bukan itu saja, yang paling penting dari mitigasi ini adalah penyuluhan tentang pencegahan bencana kepada masyarakat. Ini sangat penting untuk mengurangi risiko kematian,” kata Iskan.

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatra Utara, Wakil Bupati Toba, sepuluh perwakilan BPBD kabupaten dan kota yang ada di Sumatra Utara dan perwakilan lembaga terkait lainnya.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023