Yogyakarta (ANTARA News) - Sampai hari kelima pascagempa yang memorakporandakan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sebagian wilayah Jateng, masih banyak korban gempa yang belum mendapat bantuan, sehingga banyak diantara mereka terpaksa menjadi peminta-minta kepada setiap orang yang melintas di lingkungannya. Informasi yang dihimpun dari pemantauan bersama Tim Telkom di lapangan, Rabu, menyebutkan, ada sejumlah daerah yang banyak korbannya, hingga kini belum menerima bantuan sama sekali. Mereka untuk sementara waktu bertahan dengan sisa makanan yang ada hingga kemudian menjadi peminta-minta. Jumlah warga yang meminta-minta di jalanan cukup banyak, di sepanjang Jalan Parangtritis hingga Imogiri di Kabupaten Bantul, terlihat warga berderet meminta belas kasihan kepada mpengguna jalan yang melintas. Warga korban gempa yang belum menerima bantuan atau yang menerima baru sebagian saja, diantaranya di wilayah Srandakan, Kasihan, selain Jetis dan Imogiri yang merupakan kawasan terparah terkena gempa bumi berkekuatan 5,9 Skala Richter, Sabtu (27/5). Tidak meratanya distribusi bantuan tersebut diduga karena prosedur yang dilalui untuk menyalurkan bantuan terlalu panjang, birokratis. Karena itu, sejumlah korban gempa berharap Satkorlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi mengambil langkah proaktif jemput bola ke lapangan. Sementara itu, korban gempa di wilayah Yogyakarta hingga kini terlihat masih trauma atas musibah dahsyat tersebut. Mereka masih tidur ditenda-tenda, karena khawatir akan terjadi gempa susulan. Dengan demikian, jika menyusuri wilayah Bantul mulai dari Jalan Parangtritis hingga Imogiri, masih berdiri tenda-tenda dalam jumlah banyak. Bahkan, para korban berharap ada tambahan tenda lagi. Tim Telkom Divre Jatim yang juga membawahi wilayah Yogyakarta, melakukan pemantauan berkait kondisi jaringan telekomunikasi yang sudah aktif, namun untuk sambungan pelanggan yang rumahnya rusak atau hancur, belum diaktifkan. Selain itu juga menyerahkan bantuan ke sejumlah daerah.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006