Untuk matra laut (TNI AL), sebanyak 182 unit KRI, 8 kapal selam, 100 pesawat udara, dan 978 kendaraan tempur marinir.
Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai TNI Angkatan Laut mengemban tugas penting untuk membantu Presiden RI Joko Widodo mewujudkan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Tugas penting itu, antara lain, menjaga perairan Indonesia dari berbagai ancaman, termasuk di antaranya pelanggaran batas wilayah yang kerap dilakukan oleh kapal-kapal asing, atau manuver militer dari negara tetangga.

"Agresivitas Tiongkok di sekitar Laut Natuna maupun posisi geografis Indonesia di jalur ring of fire dunia merupakan dua hal yang harus diwaspadai. Selain itu, TNI AL juga harus bisa mengantisipasi berbagai pelanggaran wilayah oleh kapal-kapal asing yang menyelundupkan narkoba, illegal fishing, illegal logging, imigran gelap, perompakan, maupun pembajakan," kata Bambang Soesatyo sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Ketua MPR RI di Jakarta, Kamis (13/4), menerima kunjungan Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Muhammad Ali, dan keduanya berdiskusi mengenai isu-isu terkini keamanan dan pertahanan laut Indonesia.

Bambang Soesatyo, dalam pertemuan itu, mendukung penguatan alutsista TNI AL dan peningkatan kesejahteraan prajurit TNI Angkatan Laut.

"Saat ini TNI sedang memasuki tahap ketiga penyelesaian minimum essential force (MEF). Hingga tahun ini, MEF yang tercapai baru sekitar 60 persen. Pada tahun 2024, jumlah kekuatan alutsista MEF masing-masing matra TNI ditargetkan sudah bisa terpenuhi," kata Bambang Soesatyo yang juga populer dengan panggilan Bamsoet.

Bamsoet menambahkan bahwa tahapan ketiga itu mencakup 723.564 senjata ringan, 1.354 meriam/roket/rudal, 3.738 kendaraan tempur, dan 224 pesawat terbang untuk TNI AD. Berikutnya 344 pesawat, 32 radar, 72 peluru kendali, dan 64 penangkis serangan udara untuk TNI AU.

"Untuk matra laut (TNI AL), sebanyak 182 unit KRI, 8 kapal selam, 100 pesawat udara, dan 978 kendaraan tempur marinir," kata Bamsoet.

Menurut dia, pemenuhan MEF TNI AL itu penting karena posisi Indonesia yang strategis, yaitu negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.508 pulau, dan garis pantai 99.083 kilometer atau yang terpanjang kedua di dunia.

"Indonesia juga memiliki luas laut terbesar keenam di dunia setelah Prancis, Amerika Serikat, Australia, Rusia, dan Inggris," kata Bamsoet, yang juga menyandang status Warga Kehormatan Korps Marinir dan Warga Kehormatan Satuan Kapal Selam TNI AL.

Baca juga: Wakil Ketua MPR dorong peningkatan deteksi dini cegah penyakit langka
Baca juga: Ketua MPR minta WNA ke Indonesia patuhi aturan

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023