Hanoi, Vietnam (ANTARA) - Kebocoran dokumen rahasia intelijen Amerika Serikat tidak memengaruhi hubungan Amerika Serikat dengan negara-negara sekutunya dan rekan-rekannya, kata Menteri Luar Negeri Anthony Blinken pada Sabtu (15/4).

Amerika Serikat sudah berkomunikasi dengan negara-negara sekutunya dan rekan-rekannya terkait permasalahan tersebut, kata Blinken di sebuah konferensi pers di Hanoi, Vietnam.

"Dari pembicaraan-pembicaraan yang saya lakukan, saya belum mendengar apapun yang akan memengaruhi kerjasama kami dengan negara-negara sahabat dan para mitra," kata Blinken. Dia juga mengatakan bahwa dia mendengar apresiasi atas langkah yang diambil Washington.

Pada Jumat (14/4), seorang tentara angkatan udara Amerika Serikat berumur 21 tahun yang dituduh membocorkan rahasia negara tersebut dikenakan dakwaan menyalin dan membagikan material rahasia secara tidak benar.

Jack Douglas Teixeira, yang tinggal di North Dighton, Massachusetts, ditahan anggota FBI di rumahnya pada  Kamis. Kasus kebocoran data itu diyakini sebagai kasus terparah sejak kebocoran 700.000 file di WikiLeaks tahun 2010.

Pentagon menyebut kebocoran terbaru itu sebagai aksi kriminal yang disengaja.

Kebocoran tersebut tidak mendapat banyak perhatian, meski dokumen-dokumen tersebut sudah beredar berminggu-minggu sebelumnya, sampai akhirnya The New York Times mengangkat isu tersebut.

Pada Jum'at, Presiden Joe Biden meminta para penyelidik untuk mencari tahu alasan oknum yang menyebarkan data tersebut memiliki akses ke informasi rahasia seperti itu, yang termasuk detil mengenai kelemahan militer Ukraina yang memalukan Amerika Serikat karena menunjukkan bahwa mereka sudah mengintai negara-negara sahabatnya.

Sumber: Reuters
Baca juga: Menhan: AS akan usut tuntas kebocoran dokumen rahasia
Baca juga: Blinken mulai kunjungi Vietnam, bangun hubungan untuk lawan China
Baca juga: Korsel akan bahas risiko akibat kebocoran dokumen militer bersama AS

 

Penerjemah: Mecca Yumna
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023