Washington (ANTARA News) - Isyarat-isyarat baru perihal hak kepemilikan senjata api muncul di Amerika Serikat di mana para wakil rakyat terkemuka berbicara lebih terbuka mengenai kontrol lebih ketat atas senjata api menyusul pembantaian anak sekolah di Connecticut.

Menguatnya tuntutan bagi kendali yang lebih ketat atas UU kepemilikan senjata yang dijamin konstitusi AS ini muncul sehari setalah Presiden Barack Obama berkata kepada para keluarga 26 orang tewas dalam Tragedi Connecticut bahwa tragedi-tragedi seperti ini "harus diakhiri."

Ketua Fraksi Demokrat yang mayoritas di Senat, Harry Reid, yang terkenal sebagai politisi pro-kepemilikan senjata api, mengatakan para wakil rakyat pekan ini akan mulai mendiskusikan bagaimana "mengubah hukum dan budaya."

Reid tidak menjelaskan apakah Senat akan mempertimbangkan legislasi baru yang melarang kepemilikan sejumlah senjata serbu dan magazin kapastis tinggi, seperti diusulkan tokoh Demokrat Dianne Feinstein.

Senator Demokrat lainnya, Joe Manchin, dari West Virginia yang bergaris konservatif dan pernah mencampakkan satu salinan legislasi pemanasan global dengan sebuah senjata api dalam satu iklan politiknya, sepertinya juga akan berubah pendirian.

"Tidak pernah sebelum ini kita menyaksikan anak-anak tersayang kita dibantai begitu rupa," katanya kepada MSNBC menunjuk fakta bahwa ribuan anak-anak Amerika terbunuh karena kekerasan bersenjata.

Manchin, seorang pemburu yang mendapat rating "A" dari Asosiasi Senapan Nasional (NRA) yang adalah  kelompok pelobi pro-senjata api, sepertinya akan memperbarui larangan senjata api serbu.

Senator dari Partai Republik yang lagi naik daun dan calon presiden Republik masa depan untuk Pemilu 2016, Marco Rubio, juga menyatakan siap membahas lagi UU kesenjataan dan pembatasan senjata api.

Sebenarnya banyak politisi Republik dan Demokrat konservatif yang enggan meluluskan desakan pengendalian lebih jauh terhadap senjata api.

Setiap upaya hukum untuk membatasi senjata selalu mendapat tantangan dari kelompok pelobi seperti NRA, sedangkan Gedung Putih mengatakan UU kesenjataan adalah bagian dari solusi, bukan satu-satunya solusi, seraya menyebut pendidikan dan perlakuan mental yang lebih baik adalah juga solusinya.

"Saya tak punya serangkaian proposal yang bisa saya jabarkan kepada Anda," kata Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney ketika didesak wartawan apa maksud Obama dalam pidatonya pada tragedi pembantaian anak sekolah di Connecticut itu.

Kendati Obama berpidato Minggu malam lalu telah mengingatkan bahwa Amerika belum berupaya banyak dalam melindungi anak-anaknya, Carney menolak menyatakan pengendalian senjata api adalah salah satu prioritas kebijakan Presiden Obama pada masa jabatan keduanya nanti.

Sementara itu di New York, Walikota Michael Bloomberg menuntut aksi segera untuk menekan kematian 30.000 orang Amerika setiap hari oleh senjata api.

"Malam lalu, Presiden mengatakan dia akan menggunakan apapun kuasanya di Gedung Putih untuk mengatasi kekerasan ini. Adalah penting sekali baginya untuk melakukannya," kata Bloomberg.

"Kata-kata saja tidak cukup mengobati bangsa kita, hanya dengan bertindak itu bisa diatasi," katanya seraya mendesak Congress menerapkan keharusan menguji latar belakang kriminal dalam jual beli senjata,  melarang senapan serbu serta magazin kapasitas tinggi dan mencegah penyelundupan senjata.

Dia menyeru Obama untuk menggunakan kekuasannya agar pemerintah federal mengirim semua catatan para penjahat dan orang-orang sakit secara mental dimasukkan ke sistem pencatat latar belakang kriminal, demikian AFP. (*)

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2012